Senin, 31 Januari 2011

khotbah Jumat

MUHARAM BULAN MUHASABAH
Oleh : Mudiyono

Jamaah Jum’at Rohimakumulloh,

Yang namanya perubahan itu sudah menjadi sunatulloh / ketetapan Allah SWT artinya di dunia ini tak ada yang tetap kecuali perubahan itu sendiri.
Zaman juga tidak diam, tapi mengalami perubahan, yang dulunya serba manual sekarang serba mesin. Perubahan memang terjadi setiap waktu tapi Allah SWT memberikan kita satu posensi untuk menyiasati sesuatu yang akan terjadi kemudian yaitu akal. Dengan akal kita punya kemampuan untuk menentukan apakah perubahan itu ke arah yang baik atau sebaliknya. Tetapi akal yang  terbimbing oleh wahyu ilahiyah.

Jamaah Jum’at Rohimakumulloh,

Tidak terasa dengan bergulirnya waktu 1430 H berubah menjadi 1431 H banyak sekali yang harus kita syukuri dan kita renungkan. Sebagai muslim kita juga harus pandai muhasabah / introkpeksi diri apakah di tahun 1430 H sudah kita isi dengan sebaik-baiknya atau belum, apa kita sudah berbuat sesuatu atau belum apakah malah kita menyia-nyiakan waktu yang sudah Allah SWT berikan kepada kita apa kita termasuk kategori orang yang merugi seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Ashr 1-3



“ Demi masa sesungguhnya manusia itu berada dlam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati dalam kebenaran nasehat menasehati dalam menetapkan kesabaran.

Jamaah Jum’at Rohimakumulloh,

Di tahun baru Hijriyah 1431 H ini kita jadikan awal niat kita untuk berubah ke arah yang lebih baik, kita jangan sampai menjadi orang yang tertipu atau terlaknat seperti hadist Rasululloh SAW
“ Tertipulah orang-orang yang kualitas hidupnya hari ini sama dengan hari kemarin, terlaknatlah orang-orang yang kualitas hidupnya lebih buruk dari hari kemarindan beruntunglah orang yang kualitas hidupnya hari ini lebih baik dari hari kemarin “.
Mungkin selama ini ada atau bahkan banyak diantara kita yang bangga dengan perayaan tahun baru masehi karena dirayakan oleh orang di belahan dunia ini tidak ketinggalan umat islam sendiri banyak yang terbawa arus.
Penetapan awal tahun baru masehi dulunya ditetapkan oleh kaisar Julius melalui penetepan awal muslim semi 25 Maret hingga dampaknya 25 Desember sebagai titik balik utama matahari yang bagi bangsa Romawi dikenal sebagai ( hari kelahiran matahari yang tak terkalahkan ) dan kemudian hari awal tahun itu di anggap sebagai kelahiran Yesus Kristus/ Natal. Itulah peristiwa awal terjadinya penetapan tahun Masehi.


Jamaah Jum’at Rohimakumulloh,

Terlepas dari sejarah tersebut, yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana menyikapi tahun baru Islam hijriyah? Dengan perayaan rame-rame atau bagaimana ?
Kita sebagai umat islam sebagai khoiruamah / umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia  yang menyusuh pada yang ma’aruf dan mencegah yang munkar  ....
( QS Al- Imron : 110 )



Kalau kita yakin dengan ayat tersebut diatas, maka kita akan bertindak bijak, menghargai dan menyikapi segala termasuk tahun baru hujriyah lebih baik kalau kita isi dengan muhasabah atau intropeksi diri di masjid, Silaturahim dengan kerabat dan kegiatan lain yang bermanfaat.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS AL-Hasyr : 18




Arti : Hai orang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnaya untuk hari esok atau akhirat .........

Jamaah Jum’at yang insya Allah dirahmati Allah SWT

Kita sebagai umat Islam harus bangga dengan sisitem kalender Hijriyah karena hikmatnya sangat banyak. Kalau kita teliti lebih dalam kalender Islam hijriyah dengan berdas bulan / Qomariyah serat dengan Ilmu Pengetahuan. Kita diajak untuk merenungi dan mengagumi langit ciptaan Allah. Sebagai contoh dalam Al-Qur’an disebutkan :
“ inna fi khalqissamawati ................. “ arti = “ ........................ dalam penciptaan langit dan bumi  siang dan malam terhadap tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berfikir .”
Subhanallah untuk memahami kalender saja butuh pengrasaan berbagai disiplin Ilmu seperti mereka, astronomi dll.

Jamaah Jum’at Rhimakumulloh

Tahun baru hijriyah itu ditetapkan pada masa kholifah umar bin khotob ( 7 tahun setelah hijrahnya Rasulloh SAW dari Mekah ke Madinah.
Kenapa awal tahun Hijriyah diambil dari peristiwa hirahnya Rasul SAW bukan dari hari kelahiran / kematiannya? Ini adalah 1 pertanda yang mencerminkan berapa pentingnya peristiwa hijrah.
Hijrah berarti berpindah dari suatu tempat ke tempat lain dari satu kondisi ke kondisi lain yang lebih baik. Hijrah yang dilakukan oleh Rasululloh SAW pada tahun 622 Masehi itu adalah titik awal pembangunan islam. Islam akhirnya mengalami kejayaan bahkan mampu mengubah sejarah dunia. Prof Ismail Faruq dalam bukunya Hakikat Hijrah menyebutkan esensi hakikat hijrah dari satu sudut padang tersebarnya Isalm dan terbentuknya masyarakat Islam. Islam akan tetap hidup dan relevan setiap saat dengan cara menghadirkan kembali pengalaman Rosul dalam kehidupan setiap muslim.
Seorang ahli hadist dan pengarang Biografi Muhammad SAW, Munawar Kholil mengatakan bahwa hijrah itu berpindah dari kemaksiatan dan kebaikan pada ketaqwaan, kebaikan karena itu hijrah menjadi keharusan bagi setiap muslim dan akan berlaku sepanjang masa.

Ada beberapa cara untuk bisa berubah menjadi lebih baik :
1.        Niat dan tekad yang kuat. Berapapun besar hambatan kalau kita punya niat dan tekad yang kuat maka hambatan tersebut akan dilalaui dengan mudah.
2.       Singkirkan alasan-alasan kuno seperti :
Ø       Ini bukan salah saya karena kondisinya seperti ini .............. “ atau
Ø       Tanggung ............... waktunya belum pas ......... besuk saja ...................
3.       Bikin rencana dan target.
Segala sesuatu pakai proses. Alangkah lebih baik dali dalam proses tersebut sudah ada rencana tentang tahapan-tahapan / langkah-langkah yang akan dilalaui.
4.       Cari lingkungan yang kondusif.
5.       Rajin hadir dalam majelis Ilmu Ta’lim / Ilmu.
6.       Doa.

Jamaah Jum’at Rohimakumulloh

Sekarang kita tidak harus hijrah tempat, tetapi cukup dengan hijrah hati, hijrah pemikiran, hijrah akhlaq dari kejahiliahan / kemungkaran menuju ketaqwaan.
Contoh menjadi ahli sholat sebagaimana Rasululloh SAW menjaga sholatnya dengan jamaah di masjid dengan tepat waktu. Kepentingan sholat lebih diutamakan dari segala urusan lain, menjadi ahli zakat, shodaqoh dan ibadah – ibadah lainnya. Amin ya robbal’alamin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar