Selasa, 18 Januari 2011

KELUARGA SAKINAH




KELUARGA SAKINAH DAN KESEHATAN MENTAL

*KELUARGA SAKINAH
Keluarga sakinah adalah keluarga yang dibina atas dasar perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat hidup spiritual dan material secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih saying antar anggota keluarga dan lingkungannya dengan selaras, serasi serta mampu mengamalkan, menghayati dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia. Keluarga sakinah sebagaimana pengertian itu dapat terwujud , antaralain dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1.     Perkawinan Islami yang berkualitas yaitu :
·        Perkawinan yang didasari karena agama, yaitu perkawinan sesame muslim untuk mencapai ketaqwaan suami istri dan keturunannya.
·        Calon Suami/Istri sedapat mungkin telah berkemampuan, baik fisik, mental maupun material/ekonomi.
·        Diusahakan adanya keseimbangan/kafaah antara calon suami istri.
2.     Pembinaan agama bagi orang tua.
Untuk membentuk pribadi seutuhnya yang mendukung terwujudnya keluarga sakinah, pimpinan keluarga mempunyai tanggung jawab atas penyelenggaraan pembinaan agama didalam keluarga. Agar dapat melaksanakan tugas dengan baik, khusunya dalam pendidikan agama islam, orang tua harus mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran islam.
3.     Pembinaan agam bagi ank-anak.
Orang tua bertanggung jawab atas pendidikan  anak-anaknya, terutama pendidikan agama islam untuk mencapai manusia muslimparipurna/seutuhnya. Seperti Firma Alloh Swt dalam QS At-Tahrim: 6 =

  Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Inti sari ayat tersebut menyatakan bahwa Alloh Swt memberikan langsung tanggung jawab kepada setiap orang untuk menjaga diri dan keluarganya dari siksa api neraka. Anak termasuk anggota keluarga.
Pendidikan agama bagi anak-anak di dalam keluarga merupakan factor yang sangat penting untuk perkembangan kepribadian anak, sebab keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama baginya.
Seperti Sabda Nabi Muhammad Saw:”Setiap anak yang lahir adalah suci, kedua orang tuanya lah yang menyebabkan dia menjadi yahudi, nasrani, maupun majusi”.
4.     Pembinaanlingkungan yang Islami
Suasana lingkungan dalam rumah tangga yang islami, merupakan factor pendukung terwujudnya keluarga sakinah, khususnya dalam pembinaan kehidupan beragama dalam keluarga. Lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang dominan dalam usaha pembinaan mental spiritual seluruh anggota keluarga.
5.     Pembinaan budi pekerti luhur.
Hal ini dilakukan dengan pembiasaan sikap dan tingkah laku islami, dengan senantiasa mengingat dan memelihara perkataan, perbuatan, pergaulan dan amal ibadah setiap anggota keluarga, jangan sampai bertentangan dengan nilai-nilai islam. Kemudian sifat dan sikap tersebut ditularkan kepada lingkungan sekitar, sehingga sedikit demi sdikit lambat laun akan tercipta masyarakat yang sakinah.

*MENJAGA KESEHATAN MENTAL.
Moral adalah suatu tindakan yang bercorak khusus, yaitu yang didasarkan kepada pengertiannya mengenai baik buruk. Moralah sebenarnya yang membedakan manusia dengan makhluk Alloh lainnya, dan menempatkannya bila telah tertib pada derajat diatas mereka bahkan, menurut perspektif Al-Qur’an, ia dapat menempati posisi tertinggi. Ahsani Taqwim.Qs At-Tin ayat :4

4.  Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .

Apakah yang dimiliki manusia, sehingga ia dinyatakan lebih baik dari makhluk-makhluk lain? Sigmund Freud, didalam menganalisa pribadi manusia berpendapat bahwa pribadi manusia mempunyai tiga unsure kepribadian, yaitu: ID, EGO, dan SUPEREGO.

Id, adalah sumber segala naluri atau nafsu. Semuanya ada dalam alam bawah sadar. Tujuannya adalah pemuasan jasmaniyah, jadi yang menjadi prinsip baginya adalah kesengangan, tidak mengenal nilai, terutama nilai moral, oleh karenanya ia disebut Immoral.

EGO, adlah tempat dimana daya-daya yang dating dari ID maupun Superego dianalisa, dipetimbangkan untuk kemudian ditiadakan/dilakukan. Dia merupakan pihak pengontrol agar keseimbangan pribadi seseorang tidak ada, sehingga disiniseseorang sadar terhadap kemauam-kemauan Id/Superego. Sebagai pengontrol, maka ia tidak dapat memperhatikan dan memperhitungkan realitas dunia luar.

SUPEREGO, adalah sumber segala nilai, termasuk nilai moral. Sebagaimana Id, ia berada di dalam alam bawah sadar, hanya saja ia lebih menuju kea rah prinsip kesempurnaan rohaniyah. Karenanya ia bersifat Ideal.

Dalam diri seseorang yang berkepribadian sehat, ketiga system kepribadian itu bekerja secara harmonis. Bila terjadi pertentangan akibat dorongan Id ataupun Superego sedangkan Ego tak mampu mengatasi, maka akan hilang keseimbangan diri seseorang dan akan lahir gejala-gejala Abnormal/penyakit moral.

Yang disebut penyakit moral/social adalah menurun/hilangnya nilai-nilai moral/sosial dari diri seseorang, misalnya suka memeras orang menipu menyakiti memalsu berbuat tidak menyengkan terhadap masyarakat/orang lain dan lain-lain. Sedangkan penyakit mental disebabkan oleh kondisi jasmani/rohaniseseorang yang tidak mampu lagi menanggung beban penderitaan.

Adapun proses terjadinya penyakit mental dan moral, menurut Sigmund Freud bahwa manusia hidup itu memiliki prinsip hidup , ingin hidup senang, bahagia sehat danlain-lain. Aapabila manusia dalam kehidupannya mengadapi kenyataan sebaliknya, maka orang tersebut pasti akan mengadakan kompensasi/pelarian. Sedangkan Prof. Arnold Toynbee berpendapat bahwa tidak ada satu jiwapun yang hidup didunia ini terlepas bebas dari tantangan, hal ini untuk dipikirkan jalan keluarnya.

Dengan ajaran-ajaran yang digariskan dalam  islam, diharapkan tercetak generasi muslim yang hakiki, melahirkan kepribadian muslim yang bermakna kepribadian yang seluruh aspeknya menunjukkan pengapdian kepada Alloh Swt.  Dala kondisi ini terdapat keseimbangan yang stabil, tanpa sedikitpun kegoncangan terjadi, antara tenaga-tenaga kepribadian yang tertinggi dan terendah, ketengangan jiwa terpancar dalam keharmonisan hidup dalam masyarakat. Tingkat yang sedemikian ini menurut Imam Ghozali disebut Insan Kamil, yaitu manusia utama dan sempurna yang diridhoi Alloh Swt.

Dalam agama Islam, struktur rohani/jiwa yang sehat adalah roani/jiwa yang memiliki atau terisi oleh Trilogi Iman, Islam, dan Ihsan dalam dirinya, yang ketiganya merupakan muara dari gerakan keluarga sakinah.

Wallohu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar