Jumat, 25 Februari 2011

Bukti Kebenaran Al-Qur'an

PERTEMUAN DUA LAUT
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang
lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai
dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding
atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air masin ditengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu
setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu.
Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan…” Artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing ..”
Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas. Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir; yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi
pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari
sungai dan air masin dari laut.
Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju min huma lu’lu`u wal marjaan” artinya “Keluar dari keduanya
mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini
mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa AlQur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan
seketika dia pun memeluk Islam. Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung.
Shadaqallahu Al Azhim.


















































Air Tawar Segar di Kedalaman Samudera
Oleh: Ir.  H.  Bambang Pranggono, MBA.
Sumber: Majalah Percikan Iman, Edisi 4 Tahun II
 
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara televisi`Discovery\' pasti kenal 
Mr.Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli kelautan (oceanografer) dan ahli selam 
terkemuka dari Perancis.  Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya 
menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter 
tentang keindahan alam bawah laut untuk di tonton jutaan pemirsa di seluruh dunia.
 
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia 
menemukan beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena 
tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah 
ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
 
Fenomena ganjil itu membuat penasaran Mr.  Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu 
penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan.  Ia mulai 
berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam.  Waktu 
pun terus berlalu setelah kejadiantersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban 
yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
 
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun 
menceritakan fenomena ganjil itu.  Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang 
bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan 
Terusan Suez.  Ayat itu berbunyi
 
 \"Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan..\"
 
artinya \"Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak bisa 
ditembus.\" Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53.
 
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak 
bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan 
antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak 
menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi
 
\"Yakhruju minhuma lu\'lu`u wal marjaan\" artinya \"Keluar dari keduanya mutiara dan 
marjan.\"
 
Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
 
Terpesonalah Mr.  Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur\'an itu, melebihi kekagumannya 
melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam.  Al Qur\'an 
ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum 
ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di 
kedalaman samudera.
 
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang
silam akhirnya terbukti pada abad 20.  Mr.  Costeau pun berkata bahwa Al-Qur'an memang 
sungguh-sungguh kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak 
benar.  Dan ia pun memeluk Islam.
 
copyright (c) Yayasan Percikan Iman Bandung
 
 
\"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini
tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya 
dinding dan batas yang menghalangi.\"
(Q.S Al Furqan :53)
DINDING PEMBATAS ANTARA DUA LAUT

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara TV `Discovery Chanel’ pasti kenal Mr. Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Captain Jacques Yves Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu membuat bingung Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laayabghiyaan…” Artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” Artinya “Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam.
Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.

Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Subhanallah… Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim. Rasulullah s.a.w. bersabda:

“Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”

Wallahu a’lam.

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara TV `Discovery Chanel’ pasti kenal Mr. Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Captain Jacques Yves Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu membuat bingung Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laayabghiyaan…” Artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” Artinya “Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam.
Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.

Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Subhanallah… Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim. Rasulullah s.a.w. bersabda:

“Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”

Wallahu a’lam.







Fatwa Ulama: Apabila Hari Raya (’Id) Bertepatan dengan Hari Jum’at

Oleh Para Ulama Islam
  • Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah
Pertanyaan : Jika datang ‘Idul Fithri pada hari Jum’at apakah boleh bagiku untuk shalat ‘Id namun aku tidak shalat Jum’at, atau sebaliknya?
Jawab : Apabila Hari Raya bertepatan dengan hari Jum’at maka barangsiapa yang telah menunaikan shalat ‘id berjama’ah bersama imam gugur darinya kewajiban menghadiri shalat Jum’at, dan hukumnya bagi dia menjadi sunnah saja. Apabila dia tidak menghadiri shalat Jum’at maka tetap wajib atasnya shalat zhuhur. Ini berlaku bagi selain imam.
Adapun imam, tetap wajib atasnya untuk menghadiri Jum’at dan melaksanakannya bersama kaum muslimin yang hadir. Shalat Jum’at pada hari tersebut tidak ditinggalkan sama sekali.
(Al-Muntaqa min Fatawa Al-Fauzan VIII/44)
* * *
  • Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhuts Al-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta`
Fatwa no. 2358
Pertanyaan : Pada tahun ini bertemu dalam sehari dua hari raya, yaitu : Hari Jum’at dan ‘Idul Adh-ha. Manakah yang benar : Kita tetap melaksanakan shalat zhuhur jika kita tidak shalat Jum’at, ataukah kewajiban shalat zhuhur gugur apabila kita tidak shalat Jum’at?
Jawab : Barangsiapa yang melaksanakan shalat ‘Id bertepatan dengan hari Jum’at, maka dia diberi rukhshah (keringanan) untuk meninggalkan shalat Jum’at pada hari tersebut, kecuali imam. Adapun imam, tetap wajib atasnya menegakkan shalat Jum’at bersama kaum muslimin yang hadir shalat Jum’at, baik yang sudah shalat ‘Id maupun tidak shalat ‘Id. Apabila tidak ada seorang pun yang hadir, maka gugurlah kewajiban Jum’at darinya, dan dia melaksanakan shalat Zhuhur.
(Para ‘ulama yang berpendapat demikian) berdalil dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunan-nya dari Iyas bin Abi Ramlah Asy-Syami berkata :
« شهدت معاوية بن أبي سفيان وهو يسأل زيد بن أرقم قال: أشهدت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم عيدين اجتمعا في يوم؟ قال: نعم، قال: فكيف صنع؟ قال: صلى العيد ثم رخص في الجمعة، فقال: من شاء أن يصلي فليصل، »
Aku menyaksikan Mu’awiyah bin Abi Sufyan sedang bertanya kepada Zaid bin Arqam, “Apakah engkau menyaksikan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dua ‘Id bertepatan pada satu hari?” Zaid menjawab, “Ya.” Mu’awiyah bertanya lagi, “Bagaimana yang beliau lakukan?” Zaid menjawab, “Beliau mengerjakan shalat ‘Id kemudian memberikan rukhshah (keringanan) untuk shalat Jum’at. Beliau mengatakan, Barangsiapa yang hendak mengerjakan shalat (Jum’at), maka silakan mengerjakan shalat (Jum’at).” [1]
Juga berdalil dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya juga dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda :
« قد اجتمع في يومكم هذا عيدان، فمن شاء أجزأه من الجمعة، وإنا مجمعون »
Telah terkumpul pada hari kalian ini dua ‘Id. Barangsiapa yang mau maka itu sudah mencukupinya dari shalat Jum’at. Sesungguhnya kita memadukan (dua ‘id). [2]
Dalil-dalil tersebut menunjukkan bahwa rukhshah (keringanan) tersebut untuk shalat Jum’at bagi barangsiapa yang telah menunaikan shalat ‘Id pada hari tersebut.
Sekaligus diketahui bahwa tidak berlaku rukhshah bagi imam, karena sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits tersebut, “Sesungguhnya kita memadukan (dua ‘id).” Juga berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari shahabat An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma :
« أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقرأ في صلاة الجمعة والعيد بسبح والغاشية، وربما اجتمعا في يوم فقرأ بهما فيهما »
“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu membaca dalam shalat Jum’at dan shalat ‘Id surat Sabbihis dan surat Al-Ghasyiyah. Terkadang dua ‘Id tersebut bertemu/bertepatan dalam satu hari, maka beliau membaca dua surat tersebut dalam dua shalat (”Id dan Jum’at).”
Barangsiapa yang tidak menghadiri shalat Jum’at bagi yang telah menunaikan shalat ‘Id, maka tetap wajib atasnya untuk shalat Zhuhur, berdasarkan keumuman dalil-dalil yang menunjukkan kewajiban shalat Zhuhur bagi yang tidak shalat Jum’at.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.
Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhuts Al-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta`
Ketua : ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz
Wakil Ketua : ‘Abdurrazzaq ‘Afifi
Anggota : ‘Abdullah bin Ghudayyan
Anggota : ‘Abdullah bin Qu’ud.
* * *
Adapun dalam fatwo 2140, Al-Lajnah menyatakan sebagai berikut :
Apabila ‘Id bertepatan dengan hari Jum’at, maka gugur kewajiban menghadiri shalat Jum’at bagi orang yang telah menunaikan shalat ‘Id. Kecuali bagi imam, kewajiban shalat Jum’at tidak gugur darinya. Terkecuali apabila memang tidak ada orang yang berkumpul/hadir (ke masjid) untuk shalat Jum’at.
Di antara yang berpendapat demikian adalah adalah : Al-Imam Asy-Sya’bi, Al-Imam An-Nakha’i, Al-Imam Al-Auza’i. Ini adalah madzhab shahabat ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, Sa’id, Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Ibnu Az-Zubair radhiyallahu ‘anhum dan para ‘ulama yang sependapat dengan mereka. … .
* * *
  • Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah
Pertanyaan : Apa hukum shalat Jum’at jika bertepatan dengan hari ‘Id, apakah wajib menegakkannya atas seluruh kaum muslimin, ataukah hanya wajib atas sekelompok tertentu saja? Karena sebagian orang berkeyakinan bahwa apabila hari ‘Id bertepatan dengan hari Jum’at berarti tidak ada shalat shalat Jum’at.
Jawab : Tetap wajib atas imam dan khathib shalat Jum’at untuk menegakkan shalat Jum’at, hadir ke masjid, dan shalat berjama’ah mengimami orang-orang yang hadir di masjid. Karena dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegakkan shalat Jum’at pada hari ‘Id, beliau ‘alahish shalatu was salam melaksanakan shalat ‘Id dan shalat Jum’at. Terkadang beliau dalam shalat ‘Id dan shalat Jum’at sama-sama membaca surat Sabbihisma dan surat Al-Ghasyiyah, sebagaimana dikatakan oleh shahabat An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma dalam riwayat yang shahih dari beliau dalam kitab Shahih (Muslim).
Namun bagi orang yang yang telah melaksanakan shalat ‘Id, boleh baginya untuk meninggalkan shalat Jum’at dan hanya melaksanakan shalat Zhuhur di rumahnya atau berjama’ah dengan beberapa orang saudaranya, apabila mereka semua telah melaksanakan shalat ‘Id.
Apabila dia melaksanakan shalat Jum’at berjama’ah maka itu afdhal (lebih utama) dan akmal (lebih sempurna). Namun apabila ia meninggalkan shalat Jum’at, karena ia telah melaksanakan shalat ‘Id, maka tidak mengapa, namun tetap wajib atasnya melaksanakan shalat Zhuhur, baik sendirian ataupun berjama’ah.
Wallahu Waliyyut Taufiq
(Majmu Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah XII/341-342)
* * *
Dalam fatwanya yang lain, ketika beliau mengingkari pendapat yang menyatakan bahwa jika ‘Id bertepatan dengan hari Jum’at, maka bagi orang yang telah melaksanakan shalat ‘Id gugur kewajiban shalat Jum’at dan shalat Zhuhur sekaligus, Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan :
“Ini juga merupakan kesalahan yang sangat jelas. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan atas hamba-hamba-Nya shalat 5 waktu dalam sehari semalam, dan kaum muslimin telah berijma’ atas kewajiban tersebut. Yang kelima pada hari Jum’at adalah kewajiban shalat Jum’at. Hari ‘Id apabila bertepatan dengan hari Jum’at termasuk dalam kewajiban tersebut. Kalau seandainya kewajiban shalat Zhuhur gugur dari orang yang telah melaksanakan shalat ‘Id niscaya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mengingatkan hal tersebut. Karena ini merupakan permasalahan yang tidak diketahui oleh umat. Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan rukhshah (keringanan) untuk meninggalkan shalat Jum’at bagi orang yang sudah melaksanakan shalat ‘Id dan tidak menyebutkan gugurnya kewajiban shalat Zhuhur, maka diketahui bahwa kewajiban (shalat Zhuhur) tersebut masih tetap berlaku. Berdasarkan hukum asal dan dalil-dalil syar’i, serta ijma’ (kaum muslimin) atas kewajiban shalat 5 waktu dalam sehari semalam.
Dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap melaksanakan shalat Jum’at pada (hari yang bertepatan dengan) hari ‘Id, sebagaimana terdapat dalam hadits-hadits, di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shahih-nya dari shahabat An-Nu’man bin Basyir :
« أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقرأ في صلاة الجمعة والعيد بسبح والغاشية، وربما اجتمعا في يوم فقرأ بهما فيهما »
“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu membaca dalam shalat Jum’at dan shalat ‘Id surat Sabbihis dan surat Al-Ghasyiyah. Terkadang dua ‘Id tersebut bertemu/bertepatan dalam satu hari, maka beliau membaca dua surat tersebut dalam dua shalat (”Id dan Jum’at).”
Adapun apa yang diriwayatkan dari shahabat ‘Abdullah bin Az-Zubair bahwa beliau melaksanakan shalat ‘Id kemudian tidak keluar lagi baik untuk shalat Jum’at maupun shalat Zhuhur, maka itu dibawa pada kemungkinan bahwa beliau memajukan shalat Jum’at, dan mencukupkan dengan itu dari mengerjakan shalat ‘Id dan shalat Zhuhur. Atau pada kemungkinan bahwa beliau berkeyakinan bahwa imam pada hari tersebut memiliki hukum yang sama dengan yang lainnya, yaitu tidak wajib keluar untuk melaksanakan shalat Jum’at, namun beliau tetap shalat Zhuhur di rumahnya. Kemungkinan mana pun yang benar, kalau pun taruhlah yang benar dari perbuatan beliau bahwa beliau berpendapat gugurnya kewajiban shalat Jum’at dan Zhuhur yang sudah shalat ‘Id maka keumuman dalil-dalil syar’i, prinsip-prinsip yang diikuti, dan ijma’ yang ada bahwa wajib shalat Zhuhur atas siapayang tidak shalat Jum’at dari kalangan para mukallaf, itu semua lebih dikedepankan daripada apa yang diamalkan oleh Ibnu Az-Zubair radhiyallahu ‘anhu. … .
(Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah XXX/261-262)
* * *
  • Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah :
Kenyataannya masalah ini terdapat perbedaan di kalangan ‘ulama rahimahumullah. Pendapat yang kuat, yang ditunjukkan oleh As-Sunnah, bahwa ….
Kita katakan, Apabila hari Jum’at bertepatan dengan ‘Id maka engkau wajib shalat ‘Id. Barangsiapa yang telah melaksanakan shalat ‘Id, maka bagi dia bebas memilih apakah dia mau hadir shalat Jum’at bersama imam, ataukah ia shalat Zhuhur di rumahnya.
Kedua, tetap wajib mengadakan shalat Jum’at di suatu negeri/daerah. Barangsiapa yang hadir maka dia shalat Jum’at, barangsiapa yang tidak hadir maka dia shalat Zhuhur di rumahnya.
Ketiga, pada hari itu shalat Zhuhur tidak dilaksanakan di masjid, karena yang wajib dilaksanakan adalah shalat Jum’at, sehingga tidak dilakukan shalat Zhuhur (di masjid).
Inilah pendapat yang kuat, yang ditunjukkan oleh dalil-dalil As-Sunnah.
(Fatawa Nur ‘ala Ad-Darb – Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)
* * *
[1] HR. Ahmad (IV/372), Abu Dawud 1070, An-Nasa`i 1591, Ibnu Majah 1310. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Madini, Al-Hakim, dan Adz-Dzahabi. Dishahihkan pula oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud – Al-Umm no. 981. (pent)
[2] HR. Abu Dawud 1073, Ibnu Majah 1311. dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud – Al-Umm no. 983.
Sumber: http://www.assalafy.org/mahad/?p=402





























Apabila Hari Raya (’Id) Bertepatan dengan Hari Jum’at
Posted By admin On 21 November 2009 @ 11:08 am In Fatawa, Fiqih | No Comments

Apabila Hari Raya (’Id) Bertepatan dengan Hari Jum’at

Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah
Pertanyaan : Jika datang ‘Idul Fithri pada hari Jum’at apakah boleh bagiku untuk shalat ‘Id namun aku tidak shalat Jum’at, atau sebaliknya?
Jawab : Apabila Hari Raya bertepatan dengan hari Jum’at maka barangsiapa yang telah menunaikan shalat ‘id berjama’ah bersama imam gugur darinya kewajiban menghadiri shalat Jum’at, dan hukumnya bagi dia menjadi sunnah saja. Apabila dia tidak menghadiri shalat Jum’at maka tetap wajib atasnya shalat zhuhur. Ini berlaku bagi selain imam.
Adapun imam, tetap wajib atasnya untuk menghadiri Jum’at dan melaksanakannya bersama kaum muslimin yang hadir. Shalat Jum’at pada hari tersebut tidak ditinggalkan sama sekali.
(Al-Muntaqa min Fatawa Al-Fauzan VIII/44)
* * *
Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhuts Al-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta`
Fatwa no. 2358
Pertanyaan : Pada tahun ini bertemu dalam sehari dua hari raya, yaitu : Hari Jum’at dan ‘Idul Adh-ha. Manakah yang benar : Kita tetap melaksanakan shalat zhuhur jika kita tidak shalat Jum’at, ataukah kewajiban shalat zhuhur gugur apabila kita tidak shalat Jum’at?
Jawab : Barangsiapa yang melaksanakan shalat ‘Id bertepatan dengan hari Jum’at, maka dia diberi rukhshah (keringanan) untuk meninggalkan shalat Jum’at pada hari tersebut, kecuali imam. Adapun imam, tetap wajib atasnya menegakkan shalat Jum’at bersama kaum muslimin yang hadir shalat Jum’at, baik yang sudah shalat ‘Id maupun tidak shalat ‘Id. Apabila tidak ada seorang pun yang hadir, maka gugurlah kewajiban Jum’at darinya, dan dia melaksanakan shalat Zhuhur.
(Para ‘ulama yang berpendapat demikian) berdalil dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunan-nya dari Iyas bin Abi Ramlah Asy-Syami berkata :
« شهدت معاوية بن أبي سفيان وهو يسأل زيد بن أرقم قال: أشهدت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم عيدين اجتمعا في يوم؟ قال: نعم، قال: فكيف صنع؟ قال: صلى العيد ثم رخص في الجمعة، فقال: من شاء أن يصلي فليصل، »
Aku menyaksikan Mu’awiyah bin Abi Sufyan sedang bertanya kepada Zaid bin Arqam, “Apakah engkau menyaksikan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dua ‘Id bertepatan pada satu hari?” Zaid menjawab, “Ya.” Mu’awiyah bertanya lagi, “Bagaimana yang beliau lakukan?” Zaid menjawab, “Beliau mengerjakan shalat ‘Id kemudian memberikan rukhshah (keringanan) untuk shalat Jum’at. Beliau mengatakan, Barangsiapa yang hendak mengerjakan shalat (Jum’at), maka silakan mengerjakan shalat (Jum’at).” [1] [1]
Juga berdalil dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya juga dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda :
« قد اجتمع في يومكم هذا عيدان، فمن شاء أجزأه من الجمعة، وإنا مجمعون »
Telah terkumpul pada hari kalian ini dua ‘Id. Barangsiapa yang mau maka itu sudah mencukupinya dari shalat Jum’at. Sesungguhnya kita memadukan (dua ‘id). [2] [2]
Dalil-dalil tersebut menunjukkan bahwa rukhshah (keringanan) tersebut untuk shalat Jum’at bagi barangsiapa yang telah menunaikan shalat ‘Id pada hari tersebut.
Sekaligus diketahui bahwa tidak berlaku rukhshah bagi imam, karena sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits tersebut, “Sesungguhnya kita memadukan (dua ‘id).” Juga berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari shahabat An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma :
« أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقرأ في صلاة الجمعة والعيد بسبح والغاشية، وربما اجتمعا في يوم فقرأ بهما فيهما »
“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu membaca dalam shalat Jum’at dan shalat ‘Id surat Sabbihis dan surat Al-Ghasyiyah. Terkadang dua ‘Id tersebut bertemu/bertepatan dalam satu hari, maka beliau membaca dua surat tersebut dalam dua shalat (”Id dan Jum’at).”
Barangsiapa yang tidak menghadiri shalat Jum’at bagi yang telah menunaikan shalat ‘Id, maka tetap wajib atasnya untuk shalat Zhuhur, berdasarkan keumuman dalil-dalil yang menunjukkan kewajiban shalat Zhuhur bagi yang tidak shalat Jum’at.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.
Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhuts Al-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta`
Ketua               : ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz
Wakil Ketua     : ‘Abdurrazzaq ‘Afifi
Anggota           : ‘Abdullah bin Ghudayyan
Anggota           : ‘Abdullah bin Qu’ud.
* * *
Adapun dalam fatwo 2140, Al-Lajnah menyatakan sebagai berikut :
Apabila ‘Id bertepatan dengan hari Jum’at, maka gugur kewajiban menghadiri shalat Jum’at bagi orang yang telah menunaikan shalat ‘Id. Kecuali bagi imam, kewajiban shalat Jum’at tidak gugur darinya. Terkecuali apabila memang tidak ada orang yang berkumpul/hadir (ke masjid) untuk shalat Jum’at.
Di antara yang berpendapat demikian adalah adalah : Al-Imam Asy-Sya’bi, Al-Imam An-Nakha’i, Al-Imam Al-Auza’i. Ini adalah madzhab shahabat ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, Sa’id, Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Ibnu Az-Zubair radhiyallahu ‘anhum dan para ‘ulama yang sependapat dengan mereka. … .
* * *
Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah
Pertanyaan : Apa hukum shalat Jum’at jika bertepatan dengan hari ‘Id, apakah wajib menegakkannya atas seluruh kaum muslimin, ataukah hanya wajib atas sekelompok tertentu saja? Karena sebagian orang berkeyakinan bahwa apabila hari ‘Id bertepatan dengan hari Jum’at berarti tidak ada shalat shalat Jum’at.
Jawab : Tetap wajib atas imam dan khathib shalat Jum’at untuk menegakkan shalat Jum’at, hadir ke masjid, dan shalat berjama’ah mengimami orang-orang yang hadir di masjid. Karena dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegakkan shalat Jum’at pada hari ‘Id, beliau ‘alahish  shalatu was salam melaksanakan shalat ‘Id dan shalat Jum’at. Terkadang beliau dalam shalat ‘Id dan shalat Jum’at sama-sama membaca surat Sabbihisma dan surat Al-Ghasyiyah, sebagaimana dikatakan oleh shahabat An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma dalam riwayat yang shahih dari beliau dalam kitab Shahih (Muslim).
Namun bagi orang yang yang telah melaksanakan shalat ‘Id, boleh baginya untuk meninggalkan shalat Jum’at dan hanya melaksanakan shalat Zhuhur di rumahnya atau berjama’ah dengan beberapa orang saudaranya, apabila mereka semua telah melaksanakan shalat ‘Id.
Apabila dia melaksanakan shalat Jum’at berjama’ah maka itu afdhal (lebih utama) dan akmal (lebih sempurna). Namun apabila ia meninggalkan shalat Jum’at, karena ia telah melaksanakan shalat ‘Id, maka tidak mengapa, namun tetap wajib atasnya melaksanakan shalat Zhuhur, baik sendirian ataupun berjama’ah.
Wallahu Waliyyut Taufiq
(Majmu Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah XII/341-342)
* * *
Dalam fatwanya yang lain, ketika beliau mengingkari pendapat yang menyatakan bahwa jika ‘Id bertepatan dengan hari Jum’at, maka bagi orang yang telah melaksanakan shalat ‘Id gugur kewajiban shalat Jum’at dan shalat Zhuhur sekaligus, Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan :
“Ini juga merupakan kesalahan yang sangat jelas. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan atas hamba-hamba-Nya  shalat 5 waktu dalam sehari semalam, dan kaum muslimin telah berijma’ atas kewajiban tersebut. Yang kelima pada hari Jum’at adalah kewajiban shalat Jum’at. Hari ‘Id apabila bertepatan dengan hari Jum’at termasuk dalam kewajiban tersebut. Kalau seandainya kewajiban shalat Zhuhur gugur dari orang yang telah melaksanakan shalat ‘Id niscaya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mengingatkan hal tersebut. Karena ini merupakan permasalahan yang tidak diketahui oleh umat. Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan rukhshah (keringanan) untuk meninggalkan shalat Jum’at bagi orang yang sudah melaksanakan shalat ‘Id dan tidak menyebutkan gugurnya kewajiban shalat Zhuhur, maka diketahui bahwa kewajiban (shalat Zhuhur) tersebut masih tetap berlaku. Berdasarkan hukum asal dan dalil-dalil syar’i, serta ijma’ (kaum muslimin) atas kewajiban shalat 5 waktu dalam sehari semalam.
Dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap melaksanakan shalat Jum’at pada (hari yang bertepatan dengan) hari ‘Id, sebagaimana terdapat dalam hadits-hadits, di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shahih-nya dari shahabat An-Nu’man bin Basyir :
« أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقرأ في صلاة الجمعة والعيد بسبح والغاشية، وربما اجتمعا في يوم فقرأ بهما فيهما »
“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu membaca dalam shalat Jum’at dan shalat ‘Id surat Sabbihis dan surat Al-Ghasyiyah. Terkadang dua ‘Id tersebut bertemu/bertepatan dalam satu hari, maka beliau membaca dua surat tersebut dalam dua shalat (”Id dan Jum’at).”
Adapun apa yang diriwayatkan dari shahabat ‘Abdullah bin Az-Zubair bahwa beliau melaksanakan shalat ‘Id kemudian tidak keluar lagi baik untuk shalat Jum’at maupun shalat Zhuhur, maka itu dibawa pada kemungkinan bahwa beliau memajukan shalat Jum’at, dan mencukupkan dengan itu dari mengerjakan shalat ‘Id dan shalat Zhuhur. Atau pada kemungkinan bahwa beliau berkeyakinan bahwa imam pada hari tersebut memiliki hukum yang sama dengan yang lainnya, yaitu tidak wajib keluar untuk melaksanakan shalat Jum’at, namun beliau tetap shalat Zhuhur di rumahnya. Kemungkinan mana pun yang benar, kalau pun taruhlah yang benar dari perbuatan beliau bahwa beliau berpendapat gugurnya kewajiban shalat Jum’at dan Zhuhur yang sudah shalat ‘Id maka keumuman dalil-dalil syar’i, prinsip-prinsip yang diikuti, dan ijma’ yang ada bahwa wajib shalat Zhuhur atas siapayang tidak shalat Jum’at dari kalangan para mukallaf, itu semua lebih dikedepankan daripada apa yang diamalkan oleh Ibnu Az-Zubair radhiyallahu ‘anhu. … .
(Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah XXX/261-262)
* * *
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah :
Kenyataannya masalah ini terdapat perbedaan di kalangan ‘ulama rahimahumullah. Pendapat yang kuat, yang ditunjukkan oleh As-Sunnah, bahwa ….
Kita katakan, Apabila hari Jum’at bertepatan dengan ‘Id maka engkau wajib shalat ‘Id. Barangsiapa yang telah melaksanakan shalat ‘Id, maka bagi dia bebas memilih apakah dia mau hadir shalat Jum’at bersama imam, ataukah ia shalat Zhuhur di rumahnya.
Kedua, tetap wajib mengadakan shalat Jum’at di suatu negeri/daerah. Barangsiapa yang hadir maka dia shalat Jum’at, barangsiapa yang tidak hadir maka dia shalat Zhuhur di rumahnya.
Ketiga, pada hari itu shalat Zhuhur tidak dilaksanakan di masjid, karena yang wajib dilaksanakan adalah shalat Jum’at, sehingga tidak dilakukan shalat Zhuhur (di masjid).
Inilah pendapat yang kuat, yang ditunjukkan oleh dalil-dalil As-Sunnah.
(Fatawa Nur ‘ala Ad-Darb - Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)
* * *

[3] [1] HR. Ahmad (IV/372), Abu Dawud 1070, An-Nasa`i 1591, Ibnu Majah 1310. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Madini, Al-Hakim, dan Adz-Dzahabi. Dishahihkan pula oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud - Al-Umm no. 981. (pent)
[4] [2] HR. Abu Dawud 1073, Ibnu Majah 1311. dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud - Al-Umm no. 983.




pemanasan Global

Akibat Pemanasan Global

Sejak kira-kira tigapuluh tahun yang lalu, para ilmuwan sudah memberi peringatan pada dunia berkenaan dengan akibat buruk yang ditimbulkan oleh Global Warming atau Pemanasan Global, yang merupakan ancaman paling serius bagi umat manusia setelah perang dingin.
  • Akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh Pemanasan Global, glacier di enam benua mulai mencair, lautan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan, demikian juga lapisan es di Greenland, juga gletser di puncak-puncak gunung mulai mencair, ini mengakibatkan naiknya permukaan laut, badai yang menghancurkan muncul silih berganti, banjir dan longsor semakin sering terjadi, kekeringan yang melanda pertanian bermunculan di mana-mana, menyebabkan persediaan makanan dan air minum di dunia semakin menipis.
  • Penyakit tropis menyebar, malaria, demam dengue, demam kuning menyebar ke daerah yang sebelumnya tidak pernah dijangkiti, dan bukan hanya itu, penyakit ini diketahui menjadi semakin ganas. Belum lagi meningkatnya jumlah manusia yang terserang penyakit seperti kanker kulit, kolera dan sebagainya yang belakangan ini semakin mewabah, dan mencakup daerah yang semakin luas.
  • Pemanasan laut menyebabkan rusaknya karang dan matinya kehidupan di situ. Diperkirakan dalam waktu 50 tahun ke depan, seluruh karang laut di dunia ini akan musnah akibat pemanasan laut dan polusi akibat kegiatan manusia.
  • Kerugian lain yang segera akan terjadi adalah semakin berkurangnya keaneka-ragaman hayati dan punahnya beberapa spesies satwa karena perubahan musim, siklus kehidupan, waktu migrasi, berkurangnya daerah jelajah serta berkurangnya persediaan makanan mereka.
Sampai tahun 1950, gletser di sebuah daerah di Alaska masih nampak utuh, belum terpengaruh oleh Pemanasan Global (gambar kiri), namun pada tahun 2002 gletser sudah hampir hilang dari kawasan itu. Dalam gambar ini terlihat salju yang dulunya menyelimuti gunung juga sudah menipis (gambar kanan).
Harus segera dicari jalan untuk mengatasinya
Hal di atas adalah sedikit dari akibat buruk yang disodorkan ke hadapan kita, dan yang harus segera dicarikan jalan keluar guna mengatasinya. Sudahkah kita melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah besar ini? Apakah kita hanya berpangku tangan tanpa upaya apapun untuk menanggulanginya?
Saat ini Pemanasan Global sudah dianggap sebagai bahaya maha besar yang harus segera diatasi secara kolektif, di mana setiap negara dan setiap pemerintah harus bekerja sama dan segera mempromosikan kesadaran lingkungan kepada warga-negara mereka, bagaimana mereka memberikan kontribusi dalam upaya mengatasi situasi yang amat serius ini tanpa mementingkan diri sendiri.
Kerjasama itu lebih dimaksudkan untuk melakukan riset dan eksperimen atas pengaruh jangka panjang perubahan iklim. Bagaimana itu mempengaruhi hutan belantara kita maupun penampung air seperti danau, sungai, laut serta kehidupan masyarakat, satwa dan tumbuhan yang tergantung padanya.
Perlu dipropagandakan cara-cara mengatasinya
Menjelaskan masalah lingkungan seperti ini sangat penting dalam upaya menghambat pengaruh dan peningkatan Pemanasan Global. Kita perlu mempelopori pengurangan emisi karbon serta gas yang mengakibatkan efek rumah kaca, memberikan pendidikan pada masyarakat luas tentang masalah perubahan iklim serta cara praktis apa yang dapat dilakukan untuk segera mengatasinya.
Seharusnya setiap negara memetakan berapa banyak karbon dioksida (CO2) dan efek rumah kaca yang mereka timbulkan dan mereka tebarkan ke atmosfir dan dengan cara yang sama menentukan berapa besar mereka harus menghijaukan lingkungan melalui penghutanan kembali hutan yang gundul, pedesaan dan pedalaman dengan menanam pepohonan di daerah itu, menghentikan penggundulan hutan serta penebangan liar, guna menetralkan gas-gas berbahaya yang ditebarkan ke udara. Sekali gas ini berada di atmosfir, dia akan tetap di sana dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga akan menahan panas atmosfir bagian bawah dan memancarkan sebagian daripadanya kembali ke bumi, sehingga bumi menjadi semakin panas.
Karbon dioksida dan gas rumah kaca lain yang demikian besar jumlahnya di atmosfir akan mengakibatkan naiknya suhu permukaan bumi, sehingga menyebabkan kekeringan, perubahan iklim, mencairnya glasier di Kutub Utara, juga gletser di puncak-puncak gunung, naiknya permukaan laut, banjir, badai, gelombang laut yang sangat tinggi, dan itu tidak saja akan mengacaukan keseimbangan alami iklim di bumi, tetapi juga keseimbangan ekologi lingkungan, menyebabkan longsor, gempa, meletusnya gunung berapi, naiknya suhu air laut yang pada gilirannya akan mengurangi populasi satwa, tumbuh-tumbah dan sebagainya, bahkan beberapa di antaranya akan punah.
Apa yang dapat kita lakukan?
Lewat kesadaran lingkungan, setiap orang dapat memberikan kontribusi dengan cara sederhana mereka masing-masing dalam menanggulangi perubahan iklim. Kita harus mulainya dari diri kita sendiri, lingkungan kecil kita sendiri. Setiap hal kecil yang dapat kita lakukan di rumah, segera kita lakukan, seperti misalnya meminimalkan penggunaan peralatan atau mesin yang menghasilkan gas sebelum kita bisa benar-benar menyingkirkannya.
Untuk memaksa pemerintahnya agar lebih serius menangani Pemanasan Global ini, banyak orang di Amerika berkampanye agar orang memilih Presiden dan anggota DPR yang punya kepedulian terhadap penanggulangan Pemanasan Global, yang tidak peduli tidak perlu dipilih, sehingga masalah serius yang mempengaruhi keselamatan umat manusia dan masa depan dunia ini lebih diperhatikan secara serius.
Salah satu tanggung jawab vital mereka yang mewakili publik adalah melindungi anak-cucu kita serta generasi mendatang dari kerusakan lingkungan yang akibatnya nanti harus mereka tanggung.
Kalau saja kita bisa mendengar suara generasi mendatang, kita akan mendengar seruan mereka agar kita segera bertindak menanggulangi Pemanasan Global. Anak-cucu yang sekarang belum lahir itu akan menanggung beban berat akibat kelalaian kita.


Kamis, 24 Februari 2011

DAJJAL ???

SAI BABA - DAJJAL


Sai Baba = Dajjal???

Salah satu tanda akhir zaman yang akhir-akhir ini cukup menarik perhatian adalah kehadiran seorang bernama Sai Baba, dia lahir dan tinggal di Desa Nilayam Puthaparti, wilayah timur Khurasan, iaitu India Selatan. Telah bersabda Rasulullah S.A.W., bahawasanya Dajjal akan keluar dari bumi ini dari kawasan bahagian timur yang bernama Khurasan (Jamiu At-Tirmidzi).
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. telah bersabda yang bermaksud:
“Hari Kiamat tidak akan datang hingga 30 Dajal (pendusta) muncul, mereka semua berdusta tentang Allah dan Rasul-Nya.
Adalah tidak mustahil bahawa Sai Baba ini adalah salah satu dari 30 dajal-dajal kecil yang akan membuka jalan bagi munculnya Al-Maseh Al-Dajjal. (Dajjal nantinya akan berperang dengan Imam Mahdi dan di bunuh oleh Nabi Isa A.S.)
Wallahu A’lam..




Tentang “Sai Baba”
Sai Baba dikatakan memiliki kemampuan menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang lumpuh dan buta, bahkan mampu menurunkan hujan dan mengeluarkan tepung dari tangannya. Ia juga mampu berjalan melintasi belahan bumi dalam sekejap, menciptakan patung emas, merubah besi menjadi emas, dan banyak lagi berbagai fitnah yang ditunjukkan oleh Sai Baba kepada ribuan orang, bahkan jutaan yang datang dari berbagai suku bangsa dan agama. Saat ini Sai Baba dikatakan sudah pun memiliki puluhan juta pengikut.
Maka sudah saatnya bagi setiap muslim untuk mengetahui masalah ini, agar dirinya tidak turut sama menjadi korban berikut dari fitnah Sai Baba ini.


Tentang “Dajjal”
“Dajjal adalah seorang laki-laki yang gemuk, berkulit merah dan berambut keriting…”
(Hadith riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Sabda Rasulullah S.A.W. yang bermaksud:
“Diawal kemunculannya, Dajjal berkata, Aku adalah nabi, padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata, Aku adalah Rabb kalian, padahal kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati..”
(Hadith riwayat Ibnu Majah)

Persamaan antara DAJJAL dan SAI BABA:
  1. Dajjal seorang laki yang berpostur pendek, gempal, berambut kerinting, berkaki bengkok (agak pengkor).
    Persamaan: Sai Baba seorang yang berpostur pendek dan berambut kerinting.
  2. Dajjal memiliki mata yang buta.
    Persamaan: Sai Baba pernah mengalami kebutaan semasa muda kemudian sembuh kembali.
  3. Dajjal datang dan bersamanya ada gunung roti dan sungai air.
    Persamaan: Sai Baba memiliki kemampuan mengeluarkan vibhuti (tepung suci) dari udara melalui tangannya.
  4. Dajjal memiliki kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan kecepatannya seperti hujan badai atau secepat awan yang ditiup angin kencang.
    Persamaan: Sai Baba memiliki kemampuan berjalan menjelajahi bumi dalam hitungan kerlipan mata.
  5. Dajjal mempunyai pengikut yang sangat banyak, bahkan di akhir zaman nanti banyak manusia yang berangan-angan untuk berjumpa dengan Dajjal.
    Persamaan: Sai Baba memiliki pengikut yang jumlahnya puluhan juta manusia dari berbagai macam suku, bangsa, negara dan agama.
  6. Dajjal akan muncul dengan mengaku sebagai orang bijak/baik, sehingga ramai sekali orang yang tertarik untuk mengikutinya.
    Persamaan: Sai Baba mengaku sebagai orang yang bijak yang membawa misi perdamaian, cinta kasih menghapuskan segala persengketaan dengan bijaksana.
  7. Dajjal akan muncul dan sebagai nabi.
    Persamaan: Sai Baba meletakkan dirinya sebagai nabi kepada pengikut2nya.
  8. Dajjal akan menggunakan nama Al-Masih.
    Persamaan: Sai Baba mengaku akan menjelma sebagai Isa Al-Masih setelah tahun 2020.
  9. Dajjal akan mengaku sebagai Tuhan.
    Persamaan: Sai Baba mengakui bahwa dirinya adalah Tuhan penguasa alam semesta.
  10. Dajjal akan mendakwahkan agama Allah.
    Persamaan: Dalam banyak majlis darshanya, Sai Baba banyak berbicara tentang Islam, Al-Qur’an dan keharusan untuk memahaminya.
  11. Dajjal mampu menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang sakit.
    Persamaan: Sai Baba memiliki kemampuan menghidupkan orang mati juga menyembuhkan penyakit kanser.
  12. Dajjal dapat menurunkan hujan.
    Persamaan: Sai Baba memiliki kemampuan menurunkan hujan dan mendatangkan air untuk irigasi (di NTT sedang di bangun projek Sai Baba untuk pengairan di daerah yang kering).
  13. Dajjal berupaya mengeluarkan perbendaharaan (perhiasan dan harta) dari bangunan yang roboh, lalu perbendaharaan itu akan mengikuti ratunya.
    Persamaan: Sai Baba mampu menciptakan patung emas, kalung emas, injil mini dan berbagai bentuk medalai berlafadz ALLAH dalam tempoh yang singkat.
  14. Dajjal akan membunuh seseorang dan menghidupkannya kembali.
    Persamaan: Sai Baba mampu menghidupkan orang yang sudah meninggal dunia.
  15. Dajjal berupaya berpindah raga dan tempat dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
    Persamaan: Sai Baba bisa berpindah dari satu jasad ke jasad lainnya yang merupakan bentuk reinkarnasi (reincarnation) dirinya.
  16. Dajjal berupaya membesarkan tubuhnya.
    Persamaan: Sai Baba memliki kemampuan berjalan di udara dan membuat kemukjizatan pada sebuah pesawat terbang.
  17. Dajjal biasa keluar masuk pasar dan makanan.
    Persamaan: Sai Baba juga manusia biasa yang makan dan minum sebagaimana manusia lainnya, ia juga berupaya berjalan ke pasar, rumah sakit, projek irigasi dan tempat lain yang biasa dikunjungi manusia.
  18. Dajjal bisa memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tumbuh2an dan air.
    Persamaan: Sai baba mampu mengeluarkan air dengan hentakan kakinya.
  19. Dajjal tidak memliki anak.
    Persamaan: Sai Baba mandul, ia tidak beranak dan tidak berkeluarga (tidak menikah).
  20. Dajjal memimpin orang yahudi.
    Persamaan: Sai Baba memiliki misi menyebarkan teologi zionis.
  21. Dajjal muncul di zaman pertikaian.
    Persamaan: Sai Baba mengakui bahwa dia datang dari masa banyak pertikaian dan persengketaan, serta kedatangannya untuk menegakkan kebenaran dan membinasakan kejahatan.

Wahai kaum muslimin, apa lagi yang kita tunggu, marilah segera kita kembali kepada Allah dan rasulnya.
Jika salah seorang diantara kalian telah menyelesaikan bacaan Tasyahhud akhirnya, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat hal;
Hendaklah ia berkata :
“Ya Allah, aku memohon perlindungan pada Mu dari siksa Neraka Jahannam, azab kubur, fitnah (dugaan) hidup dan mati serta dari keburukan fitnah Dajjal.”





CIRI-CIRI DAJJAL

Diantara tanda-tanda hari kiamat adalah munculnya Dajjal, yaitu sosok manusia dari turunan Adam yang akan menjadi fitnah bagi manusia.karena besarnya fitnah Dajjal dan sangat berbahayanya bagi manusia,maka Rasulullah
صلى الله عليه وسلم menjelaskan sifat-sifatnya secara rinci dalam berbagai hadits.

Hadits-Hadits tentang Dajjal sangat banyak dan shahih,bahkan para Ulama menganggapnya mutawatir. Tidak ada seorangpun dari kalangan ahlussunnah yang menentang berita munculnya Dajjal tersebut, kecuali –seperti biasanya kelompok yang lebih menuhankan akalnya—Mu’tazilah dan Rasionalis. Mereka menganggap bahwa Dajjal hanyalah ungkapan tentang sifat, Bukan satu sosok makhluk yang disebut dengan Dajjal. Maka –menurut mereka—setiap orang yang memandang segala masalah hanya dengan sebelah mata yaitu hanya dengan barometer dunia, maka dia adalah Dajjal.

Tentunya anggapan mereka ini adalah anggapan batil yang terbantah dengan hadits-hadits yang shahih. Kami kira cukup kami nukilkan hadits-hadits tersebut yang menjelaskan sifat-sifat Dajjal. Niscaya akan menjadi jelas apakah Dajjal itu sebuah ungkapan,sifat atau memang sesosok makhluk dari jenis manusia yang akan muncul di akhir Zaman.



Ciri-ciri Dajjal



Dajjal Buta sebelah Matanya

Diriwayatkan dari Ibnu Umar
رضي الله عنهما bahwasannya Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyebutkan Dajjal ditengah-tengah manusia seraya berkata:

إن الله لايخفى عليكم إن الله ليس بأعور ألا وإن المسيح الدجال أعور العين كأن عينه عنبة طافية

Sesungguhnya Allah ta’ala tidak Buta.Ketauhilah bahwa al-Masih ad Dajjal buta sebelah kanannya.seakan-akan sebuah anggur yang busuk. (HR. Bukhari)



Dajjal adalah Pemuda Keriting

Dari an-Nawwas bin sam’an
رضي الله عنه berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم ketika mensifati Dajjal :

إنه شاب قطط عينه طافية كأني أشبهه بعبد العزى بنقطن(روه مسلم

dia adalah seorang pemuda keriting,matanya rusak,seperti aku melihat mirip dengan abdul ‘Uzza ibnul Qathn. (HR.Muslim)



Dajjal adalah laki-laki pendek

Diriwayatkan daru Ubadah bin Shamit
رضي الله عنه, berkata Rasullah صلى الله عليه وسلم :

إن مسيح الدجال رجل قصير جعد أعور مطموس العين ليس بنا تئة ولا حجرا فإن ألبس عليكم فاع لموا أن ربكم ليس بأع ور

Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki yang pendek, afja’ (pengkor), keriting,buta matanyasebelah tidak timbul tidak pula berlubang.Kalau ia membuat kalian ragu-ragu ketauhilah Rabb kalian tidak buta.(HR. Daud; dan dishahihkan oleh al-Bani dalam shahi al-Jami’u ash-Shagir,Hadits no.2455)

Afja’ dalam hadits diatas adalah seorang yang kalau berjalan meregangkan antara dua kakinya seperti seorang yang selesai di khitan. Dan ini adalah salah aib dajjal juga,demikian dikatakan dalam Aunul Ma’bud Syarh Abu Dawud, Hal.298)



Dajjal Lebar lehernya dan Bungkuk

Dari Abu Hurairah
رضي الله عنه,bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم :

وأما مسيح الصلالة فإنه أعور العين أجلى الجبهة عريض النحر فيه دفأ كأنه قطن بن عبد العزى

Adapun penebar kesesatan (Dajjal),maka dia buta matanya sebelah,lebar jidatnya,luas lehernya dan agak bungkuk mirip dengan Qathn Ibnu Abdil Uzza. (HR.Ahmad dalam Musnad-nya ; Berkata Ahmad Syakir : “isnadnya shahih” dan dihasankan oleh Ibnu Katsir)



Memiliki “Surga” dan “Neraka”

Dari Huzaifah
رضي الله عنه bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم :

الدجال أعور العين اليسري جفال الشعر معه جنة و جنته نار

Dajjal matanya buta sebelah,cacat mata kirinya, tebal rambutnya,dia memilki surga dan neraka”. Surganya adalah neraka Allah,dan nerakanya adalah surga ALLah.(HR.Muslim)



Diantara Kedua mata Dajjal tertulis KAFIR

Dari Annas
رضي الله عنه, berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم :

ألا إنه أعور وإن ربكم ليس بأعور وإن بين عينيه مكتب كافر فيه

…Ketahuilah sesungguhnya dia (Dajjal) buta sebelah sedangkan Rabb kalian tidak buta.Dan sesungguhnya diantara kedua matanya tertulis KAFIR.(HR.Bukhari)

Dalam riwayat lain disebutkan :

ثم تهجاها (ك ف ر) يقروه كل مسلم

…Kemudian mengejanya (Kaf , Fa , Ra) semua Muslim dapat membacanya.(HR.Muslim dalam shahihnya kitab Fitan (18/59-SyarhImam Nawawi)

Dalam riwayat lain dari Hudzaifah
رضي الله عنه dikatakan :

يقرؤه كل مؤمن كاتب وغير كتب

…Setiap Mukmin dapat membacanya, apakah dia bisa tulis atau pun buta huruf.(HR.Muslim)



Para Nabi telah memperingatkan dari Fitnah Dajjal

Dari Annas
رضي الله عنه, berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم :

ما عث نبي إلا أنذر أته الأعور الكذاب ألا إنهأعور و إن ربكم ليس بأعور وإن بين عينيه مكتوب كلفر فيه

Tidaklah diutus seorang nabi pun, kecuali memperingatkan umatnya dari bahaya si buta,sang pendusta.ketauhilah sesungguhnya dia buta sebelah sedangkan Rabb kalian tidak buta.Dan sesungguhnya diantara kedua matanya tertulis KAFIR.Dajjal besar badnnya.(HR.Bukhari)

Dari Imran bin Husain Radiyallahu anhu, beliau mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda :

ما بين خلق آدم إلي فيام السا عة خلق أكبر من الد جال

“tidak ada saru makhluk pun sejak Adam sampai hari kiamat yang lebih besar dari Dajjal.(HR. MUslim)



Dajjal tidak memiliki keturunan

Dari abu sa’id al khudry
رضي الله عنه, ia ditanya;

ألست سمعت رسوالله صلي الله عليه وسلم يقول إنه لا يو لد له قل قلت بلى

Bukankah engkau telah mendengar Rasulullah
صلى الله عليه وسلم berkata ; Sesungguhnya dia (dajjal) tidak mempunyai keturunan.” (Abu Sa’id) menjwab : “ya”. (HR. Muslim)



Tempat Munculnya Dajjal

Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash Siddiq
رضي الله عنه, Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyampaikan kepada kami :

الدجال يخرج من أرض بالمشرق يقال له خوراسان

Dajjal akan keluar dari bumi belahan timur yang disebut khurasan.(HR.Tirmidzi;dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Jami’ ash Shaghir (3/150)

Diriwayatkan dari Annas bin Malik
رضي الله عنه ia berkata : Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda

يجرج الدجال من يهودية أصبها ن معه سبعون ألفا اليهود

Dajjal akan keluar dari daerah Yahudi Asbahandan bersamanya tujuh pulh ribu orang dari kalangan Yahudi (HR. Ahmad)

Berkata Ibnu Hajar Asqalani : “ Adapun tentang dari mana munculnya Dajjal maka ini sangat jelas yaitu dari arah Masryg.” (Fathu Bary (13/91)

Berkata Ibnu Katsir : “awal munculnya Dajjal dari Ashbahan, dari desa yang disebut dengan desa Yahudi (al Yahudi-yah).” (an-Nihayah/al-Fitan wal malahin (1/128)



Dajjal tidak dapat masuk Makkah Madinah

Allah subahanahu wa ta’ala telah mengharamkan Dajjal masuk Mekah dan Madinah. Sesunggunya dia menjelajahi segala negeri kecuali keduanya.

Dirwayatkan dari Fatimah binti Qais Radhiyallahu anha, bahwa Rasulullah
صلى الله عليه وسلم menceritakan tentang kisah Tamim ad-Daari tersebut dan pengalamannya ditengah lautan ketika bertemu dengan sesosok makhluk yang terbelenggu. Rasulullah صلى الله عليه وسلم membenarkan kisah Tami ad-Daari tersebut adalah Dajjal yang akan keluar di akhir Zaman.maka para Ulama menerima riwayat tersebut dari pembenaran Rasulullah صلى الله عليه وسلم .

Didalam kisah tersebut disebutkan bahwa Dajjal berkata : “…maka aku akan keluar dan mengelilingi dunia.tidak ada satupun Daerah kecuali aku masuki dalam waktu 40 malam,kecuali Makkah dan Thayibah karena keduanya diharamkan atasku. Setiap aku akan memasuki salah satunya, maka akau di halangi oleh malaikat-malaikat yang ditangan-tangan mereka tergenggam pedang-pedang yang terhunus menghalauku dari keduanya…” maka Rasulullah
صلى الله عليه وسلم mengatakansambil menunjuk dengan tingkat ketanah:

هذه طيبة هذه طيبة هذهطيبة يغني المدينة ألا هل كنت حدثتكم ذلك؟ فقال الناس نعم فإنه أعجبني حديث تميم أنه وافق الذي كنت أحدثكم عنه وعن المدينة ومكة ألا إنه في بحر الشامأو بحر اليمن لابل من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو وأومأ بيده إلى المشرق

“inilah yang di maksud Thoyibah, inilah yang dimaksud yakni al Madinah. Bukankah aku pernah mengatakannya kepada kalian?” maka manusia menjawab : Ya. Rasulullah
صلى الله عليه وسلم berkata: “Sungguh sangat mengagumkan aku berita dari Tamim ad-Daari ini,sesungguhnya ia cocok dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kalian tentang Madinah dan Makkah. Ketauhilah sesungguhnya dia (Dajjal) ada di laut Syam atau dilaut Yaman.Tidak, Bahkan di arah Masryq,bahkan diarah Masryq sambil mengisyaratkan dengan tangannya kearah Masryq.(HR. Muslim dalam Shahih Muslim/Kitabul Fitan wa Asyrathu as-Sa’ah bab qishatul jassaasah,juz 18/83 dengan syarh Nawawi). (Hadits lengkapnya Insya Allah akan kami muat pada edisi mendatang)



Para Pengikut Dajjal

Diriwayatkan dari Annas bin Malik
رضي الله عنه : SesungguhnyaRasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

أن رسوالله صلى الله عليه وسلم قل يتبع الدجال من يهود أصبهان سبعون ألقا عليهم الطيالسة

“akan mengikuti Dajjal orang-orang dari kalangan Yahudi Ashbahan 70 ribu orang yang dipimpin oleh thayalisah(HR.Muslim)

Dalam riwayat lain Rasulullah
صلى الله عليه وسلم bersabda:

ينزل الدجال في هذه السخة بمرقناة فيكن أكثر من يخرج إليه النساء حتى إن الرجل ليرجع إلى حميمه وإلى أمه وابنته وأخته وعمته فيو ثقها ربا طا مخافة أن تخر ج إليه

Dajjal akan turun dari daerah dataran ber-garam yang bernama Marriqanah. Maka yang banyak mengikutinya adalah para wanita,sampai seorang laki-laki pulang kerumahnya menemui istirnya,ibu dan anak perempuan serta saudara perempuan dan bibinya kemudian mereka ikat karena khawatir kalau-kalau keluar menemui Dajjal dan mengikutinya.(HR. Ahmad(7/190) dan dishahihkan oleh Ahmad syakir).



Berlindung dari fitnah Dajjal

Oleh karena itu rasulullah
صلى الله عليه وسلم mengajarkan kepada kita untuk berlindung kepada Allah dari bahaya fitnah Dajjal khususnya di akhir shalat setelah tasyahud sebagai berikut:

اللهمإني أعو ذبك من عذاب جحنم ومن عذاب القبر ومن فتنة المحيا والممات ومن فتنة المسيح الدجال

Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-MU dari adzab neraka Jahannam,dariadzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejahatan fitnah al masih ad-Dajjal.(HR.Muslim)



Peringatan !!!

Syaikh al Albani rahimahullah berkata : “ketahuilah bahwa hadits-hadits tentang Dajjal dan turunnya Isa ‘alaihi Salam adalah mutawatir dan kita wajib mengimaninya.jangan tertipu dengan orang yang menganggap bahwa hadits-hadits tersebut adalah ahad (tidak mutawatir).karena mereka adalah orang-orang bodoh tentang ilmu hadits. tidak ada dari mereka yang telah menelusuri semua jalan-jalan hadits ini. kalau saja mereka mau menelusurinya,niscaya mereka pun akan mengatakan bahwa hadits ini mutawatir sebagaimana ucapan para imam ahlul hadits.seperti al-Hafidh ibnu Hajar as Qalani dan lain-lainnya.

Sungguh sangat disayangkan adanya orang-orang yang lancang berbicara tentang masalah ini dalam keadaan tidak memiliki spesialisasi dalam bidangnya,apalgi perkara ini perkara agama bahkan perkara aqidah.(lihat Takhrij Syarh Aqidatu ath-Thahawiyah,oleh Syaikh al-Albani,hal 501)

Wallahu a’alam



GAMBARAN DAJJAL MENURUT AL-HADITS



Segala macam keistimewaan yang kami lihat pada peradaban Barat sekarang ini, semuanya sesuai dengan ciri-ciri Dajjal yang dilihat oleh Nabi Muhammad SAW dalam ru’yah. Memang benar bahwa bangsa-bangsa ini mempunyai sedikit perbezaan satu sama lain, tetapi ada satu hal yang semuanya sama. Dan ciri yang sama inilah yang digambarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam memberi gambaran tentang Dajjal.



Kami hanya akan mengutip Hadits-hadits yang menguraikan ciri-ciri Dajjal. Marilah kita mulai dengan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari :



1. “Dan aku melihat orang yang berambut ikal pendek, yang mata-kanannya buta Aku bertanya: Siapakah ini? Lalu dijawab, bahwa ia adalah Masihid - Dajjal” (Bukhari 77:68,92)



2. “Awas! dia pecak (buta sebelah)… dan diantara dua matanya, tertulis ‘Kafir’…” (Bukhari 93:27).



Dari gambaran tersebut dapatlah kami catat:

1. Bahawa mengenai bentuknya, Dajjal digambarkan berbadan kekar.

2. Bahawa roman-mukanya putih dan mengkilat.

3. Bahawa rambut kepalanya pendek dan ikal.



Tiga gambaran ini sesuai sekali derigan bentuk orang-orang Eropah pada umumnya. Mereka itu pada umumnya berbadan kekar; bertubuh baik dan kuat; rambutnya pendek dan ikal, sampai-sampai wanitanya pun memotong pendek rambutnya; kulit mereka putih dan mengkilat. Jadi, gambaran tentang ciri-ciri Dajjal tersebut, cocok sekali dengan perwujudan orang-orang Eropah.



Adapun dua ciri lainnya, yakni, bahwa mata kanan Dajjal buta, dan pada dahinya tertulis kaf, fa’dan ra’ atau kaflr, ini menggambarkan keadaan rohani Dajjal yang sebenarnya. Sebagaimana telah kami terangkan, Dajjal menggambarkan suatu bangsa. Sebagai bangsa, tak mungkin semuanya buta mata jasmaninya.



Selain itu, Dajjal yang digambarkan buta mata kanannya, mata-kiri Dajjal digambarkan bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Dengan perkataan lain, mata-kanan Dajjal digambarkan hilang cahayanya, tetapi mata-kirinya bersinar terang. Penjelasan yang diberikan oleh Imam Raghib tentang mata Dajjal yang buta sebelah kanannya, sungguh ilmiyah sekali. Pada waktu menjelaskan erti kata al-Masih, beliau menerangkan bahawa kata masaha bererti menghapus sesuatu, lalu beliau menambahkan keterangan sbb:



“Diriwayatkan bahawa mata-kanan Dajjal hilang penglihatannya, sedangkan nabi ‘Isa mata-kiri beliaulah yang hilang penglihatannya; dan ini bererti bahawa Dajjal tak mempuyai sifat-sifat akhlak tinggi, seperti misalnya kearifan, kebijaksanaan dan rendah hati; sedangkan nabi ‘Isa tak mempunyai kejahilan, keserakahan, kerakusan dan sebagainya yang termasuk jenis akhlak yang rendah”.



Jadi, gambaran Dajjal buta mata-kanannya janganlah ditafsirkan secara harfiyah, melainkan secara kalam ibarat, yakni harus diertikan bahawa Dajjal tak mempunyai akhlak yang baik.



Bahwa dua mata manusia itu, yang satu digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kerohanian dan agama, dan yang satu lagi digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan dan keduniaan. Oleh kerana hal-hal yang berhubungan dengan agama dan kerohanian itu lebih tinggi kedudukannya daripada hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan dan keduniaan, maka buta mata kanan Dajjal bererti bahwa Dajjal sedikit sekali perhatiannya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan agama atau kerohanian, dan ini sesuai sekali dengan apa yang dialami oleh bangsa-bangsa Eropah sekarang ini.



Seluruh parhatian mereka ditujukan kepada hal-hal yang berhubungan dangan kebendaan dan keduniaan dan kemajuan mereka dalam bidang ini tak ada bandingannya. Inilah yang dimaksud dengan apa yang diuraikan dalam Hadits, bahwa mata-kiri Dajjal bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Ertinya, Dajjal mampu melihat segala macam barang-barang duniawi, yang bangsa-bangsa lain tak mempunyai pengertian tentang itu. Tetapi mata rohani Dajjal tak mempunyai penglihatan yang tajam, kerana semua kekuatan Dajjal dihabiskan guna kepentingan urusan duniawi. Sukses Dajjal yang tak ada taranya dalam urusan duniawi mengakibatkan buta sebelah. Penjelasan ini sungguh mengagumkan dan sesuai sekali dengan apa yang dikatakan oleh Al-Qur’an tentang bangsa-bangsa Kristian:



“Orang-orang yang usahanya menderita rugi dalam kehidupan dunia, dan mereka mengira bahawa mereka amat pandai dalam membuat barang-barang” (18:104)



Hadits Nabi melukiskan hal ini dengan kalam ibarat, bahwa mata kiri Dajjal, yaitu, mata-duniawi bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Adapun keadaan rohani bangsa-bangsa Dajjal Allah berfirman sbb:



“Mereka adalah orang-orang yang mengkafiri ayat Tuhan, dan (mengakhiri) perjumpaan dengan Dia” (18 : 105).



Hadits Nabi menjelaskan hal ini dengan caranya sendiri, yaitu, bahwa mata-kanan Dajjal tak mempunyai kekuatan untuk melihat ayat Tuhan.



Tanda Dajjal yang lain, yakni tulisan kafara atau kafir pada dahinya ini berkenaan pula dengan keadaan rohaninya. Jika orang berkata, bahwa pada dahi seseorang terdapat tulisan anu, ini sama ertinya dengan mengatakan, bahwa anu itu adalah fakta senyata-nyatanya bagi dia. Maka dari itu, uraian Hadits bahwa pada dahi Dajjal terdapat tulisan kafir, ini hanyalah bererti bahawa kekafiran itu merupakan kenyataan yang senyata-nyatanya bagi dia.



Kata-kata Hadits itu sendiri sudah menerangkan; bahawa demikian itulah nyatanya. Pertama-tama, Hadits menerangkan bahawa tiap-tiap mukmin dapat membaca tulisan itu; jadi bukan tiap-tiap orang dapat membaca tulisan itu. Lalu ditambahkan kata penjelasan tentang orang mukmin itu, yakni, “baik ia buta huruf atau mengerti tulis menulis.” Ertinya, tiap-tiap orang mukmin dapat memahami tulisan itu, baik ia mengerti tulis-menulis atau tidak.



Sudah terang, bahawa tulisan yang dapat dibaca oleh tiap-tiap orang mukmin, baik ia mengerti tulis-menulis atau buta huruf, tak mungkin berwujud kata-kata atau huruf. Jika tulisan itu berwujud kata-kata atau huruf, niscaya tak dipersoalkan lagi apakah pembacanya mukmin atau kafir, demikian pula tak perlu dinyatakan bahawa orang mukmin dapat membaca tulisan itu sekalipun ia buta-huruf.



Kepandaian membaca tulisan, tak ada sangkut pautnya dengan urusan iman. Setiap orang yang tak buta huruf pasti dapat membaca tulisan, sedangkan orang buta huruf, sekalipun ia orang mukmin sejati, ia tetap tak dapat membaca tulisan. Oleh kerana itu, tulisan yang dimaksud bukanlah tulisan biasa, melainkan menifestasinya perbuatan seseorang. Pernyataan bahwa tulisan itu hanya dapat dibaca oleh orang mukmin saja, ini bererti, bahwa orang kafir tak pernah sedar akan kekafirannya, sehingga membutakan mata orang mukmin untuk membaca buruknya kekafiran mereka.


AGAMA DAJJAL



Ada sebuah Hadits yang menerangkan bahwa kaum Yahudi akan menyertai Dajjal. Dari Hadits ini orang menyangka bahwa Dajjal akan memeluk agama Yahudi. Akan tetapi Al-Qur’an menerangkan seterang-terangnya bahwa bangsa Dajjal mengakukan Allah mempunyai anak laki-laki. Oleh sebab itu tak ragu-ragu lagi bahwa bangsa Dajjal adalah bangsa Nasrani.

Kelak akan kami terangkan apakah yang dimaksud kaum Yahudi menyertai Dajjal. Bahkan kaum Yahudi akan menyertai Dajjal tidaklah bererti bahwa Dajjal adalah kaum Yahudi. Kerana jika bererti demikian, bagaimanakah erti Hadits lain yang menerangkan bahwa sebahagian ummat Nabi Muhammad akan mengikuti Dajjal dan menjadi korban tipu-muslihatnya. Adapun Hadits itu berbunyi sbb :

“Tujuh puluh ribu ummatku akan mengikuti Dajjal” (Misykat, ha1.477)

Sebagaimana telah kami terangkan, julukan Masihid-Dajjal itu menunjukkan, bahwa bangsa Dajjal akan mengaku sebagai pengikut Masih-’Isa. Hal ini diterangkan sejelas-jelasnya dalam Hadits Tamim Dari tersebut di atas. Isyarat supaya mengunjungi orang yang berada di dalam Gereja itu seperti yang diterangkan dalam Hadits Tamim Dari, adalah penting sekali ertinya.

Sudah terang bahwa Gereja adalah simbul agama Nasrani, dan raksasa yang menyimbulkan ummat yang terdapat dalam Gereja itu tiada lain ialah ummat Nasrani. Adapun Jassasah (mata-mata Dajjal) hanya mempunyai satu tugas, yaitu, menganjurkan supaya orang-orang pergi ke Gereja, ertinya, supaya menjadi orang Kristian. Berikut ini adalah ucapan Jassasah yang sebenarnya: “Gereja yang kamu lihat itu, masuklah ke dalam”.


APAKAH DAJJAL ITU ORANG ATAUKAH BANGSA ?



Memang benar bahwa kebanyakan Hadits menggambarkan seakan-akan Dajjal itu orang yang bermata satu, yang di dahinya terdapat tulisan Arab yang terdiri dari huruf kaf, fa’ dan ra’ (atau kafara, ertinya kafir), dan yang membawa keldai, sungai dan api. Tetapi jika Hadits-hadits itu kita cocokkan dengan uraian Al-Qur’an, maka akan nampak dengan jelas, bahwa Dajjal bukanlah nama orang, melainkan suatu bangsa, atau lebih tepat lagi, segolongan bangsa.

Dengan tegas Al-Qur’an mempersamakan Dajjal dengan bangsa-bangsa Kristen, dan lagi, Al-Qur’an menyatakan bahwa Dajjal dan Ya’juj wa-Ma’juj bukanlah dua jenis makhluk yang berlainan, kerana fitnah yang ditimbulkan oleh mereka itu disebutkan bersama-sama.

Kami juga mempunyai bukti dari kitab Bible yang menerangkan, bahwa Ya’juj wa-Ma’juj adalah bangsa-bangsa Eropah. Dengan demikian teranglah bahwa Dajjal juga bererti bangsa. Sebagaimana telah kami terangkan di muka, fitnah Dajjal itu bersumber pada menangnya agama Kristen.

Ada sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang membuktikan bahwa Dajjal itu bukan orang melainkan bangsa, sebagaimana Roma dan Persi yang diuraikan dalam Hadits itu bukanlah tempat melainkan bangsa. Hadits itu berbunyi sbb:

“Rasulullah SAW bersabda: Kamu akan bertempur dengan Jazirah Arab, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu, lalu kamu akan bertempur dengan Parsi, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu; lalu kamu akan bertampur dengan Rom, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu; lalu kamu akan bertempur dengan Dajjal, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu”.

Di sini pertempuran dengan Dajjal diuraikan dengan kalimat yang sama seperti pertempuran dengan Arab, Persi dan Roma. Ini menunjukkan bahwa Dajjal adalah bangsa, seperti halnya Arab, Persi dan Rom. Boleh jadi yang diisyaratkan di sini ialah Perang Salib, tetapi mungkin pula mengisyaratkan peristiwa yang terjadi di dunia pada zaman sekarang. Namun satu hal sudah pasti, yakni bahwa menurut Hadits ini, Dajjal berarti bangsa atau segolongan bangsa; seperti halnya Persi atau Roma.

Tetapi masih saja harus dijelaskan, mengapa dalam Hadits dijelaskan seakan-akan Dajjal itu orang. Sebagaimana telah kami terangkan, semua ramalan Nabi Suci itu didasarkan pada ru’yah atau kasyaf (visiun), dan dalam ru’yah atau kasyaf, suatu bangsa hanya digambarkan sebagai orang-seorang. Sebenarnya, bangsa itu dikenal dari ciri-cirinya; dan dalam ru’yah, ciri-ciri ini hanya dapat diperlihatkan dalam bentuk orang-seorang. Bahkan dalam bahasa sehari-hari, bangsa itu diajak bicara bagaikan orang. Misalnya, Al-Qur’an mengajak bicara bangsa Israil, seakan-akan bangsa Israil itu orang. Bacalah misalnya, ayat Al-Qur’an berikut ini:

“Wahai kaum Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang Aku berikan kepada kamu, dan bahwa Aku memuliakan kamu di atas sekalian bangsa” (2:47).

Kaum Bani Israil yang diperingatkan di sini ialah mereka yang hidup pada zaman Nabi Muhammad SAW, tetapi peristiwa yang dimaksud ialah yang terjadi pada zaman nabi Musa, atau beberapa abad sesudah beliau. Kenikmatan yang teruraikan dalam ayat ini telah diberikan, kepada kaum Bani Israil zaman dahulu, tetapi ayat Al-Qur’an ini ditujukan kepada kaum Bani Israil zaman sekarang yang sedang dalam keadaan hina dan suram. Tetapi seluruh kaum Bani Israil ini dikatakan bagaikan satu orang.

Demikianlah seluruh bangsa Dajjal diperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam ru’yah bagaikan satu orang, padahal Dajjal seperti yang digambarkan oleh Al-Qur’an menunjukkan bahwa Dajjal adalah segolongan bangsa yang ciri-ciri khasnya sudah dikenal.



TEMPAT MUNCULNYA DAJJAL



Agaknya menarik perhatian sekali bahwa menurut Hadits Tamim Dari, Dajjal bertinggal di sebuah pulau yang letaknya di sebelah Barat Syria, sedang tempat munculnya dikatakan oleh Hadits lain, berada di Timur. Lengkapnya, Hadits ini berburiyi sbb:

“Tidak! Ia (Dajjal) akan muncul disebelah Timur; tidak, ia akan muncul di sebelah Timur; tidak, ia akan muncul di sabelah Timur” (Kanzul-’Ummal jilid VII, halaman 2988).

Sebelum kami menerangkan perinciannya, marilah kita tinjau lebih dahulu lain-lain Hadits yang sama artinya, yakni bahwa Dajjal akan muncul di Timur. Salah satu Hadits berbunyi sbb :

“Nabi Muhammad SAW menunjuk hampir duapuluh kali ke arah Timur” (Kanzul-’Ummal, jilid VIl, halaman 2991 ).

Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mengatakan: “Tidak ! Ia akan muncul di Timur” diikuti dengan kalimat: “Beliau menunjuk dengan tangannya ke arah Timur”. Jadi jika di suatu Hadits dikatakan bahwa tempat tinggal Dajjal ialah sebuah pulau di Barat, tetapi di lain Hadits diterangkan bahwa tempad munculnya Dajjal, atau lebih tepat lagi, tempat munculnya fitnah Dajjal ialah di Timur.

Ini menunjukkan bahwa merajalelanya Dajjal akan membahayakan bangsa-bangsa di Timur. Adapun kenyataan yang tak dapat dibantah lagi, bahwa fitnahnya Dajjal tak akan menimpa bangsanya sendiri, bahkan mereka akan memperoleh keuntungan dari hasil perampokan di Timur. Jadi yang dimaksud munculnya Dajjal di Timur ialah merajalelanya fitnah Dajjal di negara-negara Timur dengan jalan memperbudak penduduknya, baik jasmani maupun rohani, lahiriyah maupun batiniyah.

Menurut apa yang diterangkan dalam Hadits, terang sekali bahwa pada zaman Nabi, Dajjal itu sudah ada, akan tetapi pada waktu itu tangan dan kakinya dirantai. Inilah gambaran yang sebenarnya bagi bangsa-bangsa Eropah pada waktu itu. Mereka mengurung diri dalam tanah air mereka sendiri, lalu pada suatu ketika, mereka mengalir ke seluruh dunia untuk menaklukkan dan menjajah negara-negara lain, sehingga mereka benar-benar menguasai, atau setidak-tidaknya memaksakan pengaruhnya terhadap negara-negara itu, sehingga gerak-gerik negara-negara itu dipimpin dan diawasi oleh bangsa-bangsa Eropah.

Itulah sebabnya mengapa di dalam Hadits diterangkan bahwa Dajjal mengaku Tuhan, kerana segala sesuatu di dunia dikerjakan menurut perintah Dajjal, seakan-akan dialah yang menguasai dan menentukan nasib bangsa-bangsa lain. Inilah apa pula yang dimaksud oleh Hadits lain yang menerangkan bahwa Dajjal ialah yang menentukan hidup-matinya orang-orang. Dengan perkataan lain, Dajjal akan meninggikan dan merendahkan derajat bangsa-bangsa lain menurut apa yang dianggap sesuai dengan tujuannya.


MENURUT AL-QUR’AN DAN AL-HADITS, KEMENANGAN GEREJA ITU SAMA DENGAN FITNAHNYA DAJJAL



Sebagaimana kami terangkan di muka, Al-Qur’an tak menyebutkan nama Dajjal secara khusus. Tetapi dalam Hadits sahih diterangkan bahwa barang siapa membaca surat al-Kahfi, ia akan diselamatkan dari fitnahnya Dajjal, padahal surat ini khusus membahas agama Nasrani dan ajarannya yang palsu. Terutama sekali sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir dari surat ini, khusus dibahas kepercayaan dan kegiatan bangsa-bangsa Kristen. Ini menunjukkan seterang-terangnya bahwa rnenurut Al-Qur’an, f’itnahnya Dajjal itu hanya sebutan lain saja bagi kemenangan agama Nasrani. Dengan perkataan lain, apa yang digambarkan dalam Hadits sebagai fitnahnya Dajjal itu tiada lain hanyalah kemenangan agama Nasrani.



Dengan suara bulat semua kitab Hadits mengumumkan bahwa fitnahnya Dajjal adalah fitnah yang paling besar, sampai-sampai kaum Muslimin diajarkan agar pada tiap-tiap shalat berdo’a kepada Allah untuk diselamatkan dari fitnahnya Dajjal: “Ya Allah, aku mohon perlindungan Dikau dari fitnahnya Masih ad-Dajjal”. Selanjutnya diterangkan pula dalam Hadits bahwa setiap Nabi memperingatkan ummatnya terhadap fitnahnya Dajjal. Dalam Hadits dinyatakan seterang-terangnya sbb:



“Tak ada fitnah yang lebih besar daripada fitnahnya Dajjal, sejak terciptanya Adam hingga Hari Kiamat”.



Semua kitab Hadits sama pendapatnya tentang hal ini, dan peringatan ini diulang berkali-kali dalam berbagai bentuk kalimat. Oleh kerana itu timbullah pertanyaan, mengapa Al-Qur’an tak membicarakan peristiwa yang digambarkan dengan tegas oleh Nabi Muhammad SAW sebagai fitnah yang paling besar?



Sebelum kami menjawab pertanyaan ini, baiklah kami periksa labih dahulu sifat dua macam fitnah yang kaum Muslimin diperingatkan akan terjadi pada akhir zaman. Pertama tentang fitnahnya Ya’juj wa-Ma’juj, ini diuraikan seterang-terangnya, baik dalam Al-Qur’an maupun dalam Hadits; akan tetapi Al-Qur-an tak menerangkan tentang Dajjal, melainkan sebagai penggantinya, Al-Qur’an hanya menerangkan fitnah besar berupa ajaran Kristen tentang Ketuhanan nabi ‘Isa. Dengan kata-kata yang tegas, Al-Qur’an mencela ajaran ini sebagai fitnah yang paling besar bagi manusia:



“Langit hampir-hampir pecah dan bumi membelah dan gunung-gunung runtuh berkeping-keping, kerana mereka mengakukan seorang putra kepada Tuhan Yang Maha-pemurah” (19:90-91)



Selanjutnya Al-Qur’an menerangkan, bahwa ajaran semacam itu tak pernah diajarkan oleh nabi ‘Isa. bahkan sebenarnya, ajaran itu bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh nabi ‘Isa.



“Tatkala Allah berfirman: Wahai ‘Isa anak Maryam, apakah engkau berkata kepada manusia ambillah aku dan ibuku sebagai Tuhan selain Allah ? la (’Isa) berkata: Maha suci Engkau, tak pantas bagiku mengatakan sesuatu yang aku tak berhak mengatakan itu… Aku tak berkata kepada mereka selain apa yang Engkau perintahkan kepadaku, yakni mengabdilah kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu” (5:116-117).



Jadi menurut Al-Qur’an, ajaran tentang Ketuhanan nabi ‘Isa tak diajarkan oleh beliau, melainkan diajarkan oleh Anti-christ atau Dajjal. Walaupun Al-Qur’an tak menyebut-nyebut nama Dajjal, namun Al-Qur’an membicarakan ajaran Dajjal yang sesat berupa ajaran Kristen tentang Putra Allah.



Jika kami memperhatikan Hadits yang bersangkutan, inipun membenarkan apa yang tersebut di atas. Dalam hubungan ini, hal yang mula-pertama menarik perhatian kami ialah, bahwa Hadits yang menerangkan turunnya al-Masih, hampir semuanya memikulkan satu tugas kepada beliau, yakni “mematahkan kayu palang” (yaksirus-saliba).



Jarang sekali Hadits yang menerangkan, bahwa beliau ditugaskan untuk membunuh Dajjal. Hal ini memang aneh jika diingat bahwa menurut Hadits, fitnahnya Dajjal itu fitnah yang paling besar di dunia. Fitnah ini hanya akan disingkirkan oleh tangan Masih-Mau’ud. Akan tetapi pada waktu membicaraka turunnya al-Masih, Hadits hanya menerangkan bahwa tugas beliau yang paling besar ialah mematahkan kayu palang; ini menunjukkan seterang-terangnya bahwa mematahkan kayu palang adalah sama ertinya dengan membunuh Dajjal.



Sungguh mengesankan sekali bahwa manakala Hadits menerangkan fitnah zaman akhir, maka fitnah yang paling besar adalah fitnahnya Dajjal; tetapi manakala Hadits menerangkan ubat yang dapat memberantas fitnah itu, maka hanya disebut patahnya kayu palang. Mengingat bahwa tugas utama Masih-Mau’ud ialah mematahkan kayu palang, maka teranglah bahwa fitnahnya Dajjal dan merajalelanya agama Kristen adalah, dua sebutan belaka bagi satu idea yang sama.


MENGAPA DAJJAL DISEBUT AL-MASIH



Sebenarnya jika orang mau berpikir sejenak saja, pasti akan menemukan kebenaran, mengapa Dajjal disebut Masihid-Dajjal. Mengapa Dajjal disebut al-Masih? Kerana Dajjal selalu menunaikan tugasnya atas nama “al-Masih”, yang julukan ini diberikan oleh Allah kepada nabi ‘Isa berdasarkan wahyu-Nya. Diberikannya julukan al-Masih kepada Dajjal menunjukkan, bahwa Dajjal akan menunaikan pekerjaan atas nama orang suci ini, dan inilah sebenarnya yang menyebabkan dia disebut Dajjal atau penipu, kerana ia menggunakan nama “al-Masih”, seorang Nabi dan hamba Allah yang tulus, tetapi ia berbuat sesuatu yang bertentangan sama sekali dengan ajaran beliau.



Al-Masih ‘Isa mengajarkan bahwa Allah itu Esa, dan tak ada Tuhan selain Dia yang wajib disembah; tetapi Dajjal mengangkat nabi ‘Isa itu sendiri sebagai Tuhan. Selanjutnya, al-Masih ‘Isa mengajarkan bahwa semua Nabi adalah hamba Allah yang tulus, tetapi Dajjal mengutuk semua Nabi yang suci sebagai orang berdosa. Mengapa demikian ? Kerana jika para Nabi Utusan Allah ini tak dikutuk sebagai orang berdosa, maka tak perlu timbul Putra Allah yang tak berdosa, untuk menebusi dosa sekalian manusia.



Selanjutnya, al-Masih ‘Isa mengajarkan bahwa setiap orang akan mendapat ganjaran atau hukuman sesuai perbuatan yang ia lakukan, tetapi Dajjal yang berkedok al-Masih mengajarkan bahwa Putra Allah sudah cukup menebusi dosa ummat Kristen. Al-Masih ‘Isa mengajarkan bahwa orang kaya tak dapat masuk dalam kerajaan Surga, tetapi Dajjal yang mengaku-ngaku al-Masih mengajarkan supaya manusia menumpuk-numpuk kekayaan. Singkatnya, kitab-kitab Hadits menggunakan julukan “Al-Masihid Dajjal” hanyalah untuk menjelaskan, bahwa Dajjal adalah nama lain belaka bagi agama Kristen sekarang ini. Nama Al-Masih dan agama al-Masih hanyalah digunakan sebagai kedok untuk menutupi penipuan (dajala) yang ada di belakang itu.



TEMPAT TINGGAL DAJJAL PADA ZAMAN NABI



Sebuah Hadits menerangkan, bahwa pada suatu hari sehabis salat berjama’ah, Nabi Muhammad SAW menahan para Sahabat dan berkata sbb : “Tamim Dari, seorang Kristian yang memeluk Islam, ia menceritakan kepadaku tentang Dajjal, yang cocok dengan apa yang pernah aku ceritakan kepada kamu”. Lalu beliau menceritakan pengalaman Tamim Dari sbb :

“Pada suatu hari ia berlayar dengan beberapa orang dari kabilah Lakhm dan Judham. Setelah berlayar sebulan lamanya, mereka mendarat di sebuah pulau, dimana mereka berjumpa untuk pertama kali dengan seekor makhluk yang aneh, yang menamakan dirinya Jassassh (makna aslinya mata-mata). Jassasah memberitahukan kepada mereka tentang seorang laki-laki yang tinggal dalam Gereja. Kemudian mereka mengunjungi orang itu dalam Gereja, yang nampak seperti raksasa, yang tangannya diikat pada lehernya, dan kakinya diikat dengan rantai, dari lutut hingga mata-kaki. Mereka bercakap-cakap dengan orang ini, yang tiba-tiba ia bertanya kepada mereka tentang Nabi SAW, dan ia mengakhiri percakapannya dengan ucapan: ‘Aku adalah Masihid Dajjal, dan aku berharap semoga aku segera dibebaskan, lalu aku dapat menjelajahi seluruh dunia, kecuali Makkah dan Madinah“.

Satu hal yang sudah pasti ialah bahwa seluruh cerita ini bukanlah kejadian biasa, melainkan sebuah visiun (ru’yah). Adapun bukti bahwa kejadian itu terjadi dalam ru’yah ialah adanya kenyataan bahwa Dajjal bertanya kepada mereka sbb: “Ceritakanlah kepadaku tentang Nabi bangsa Ummi (bangsa Arab), apakah yang ia kerjakan”.

Pertanyaan mereka dijawab sbb: “Beliau meninggalkan Makkah dan sampai di Madinah”. Dalam Hadits lain, Dajjal diriwayatkan bertanya sbb: “Orang ini yang muncul di antara kamu, apakah yang ia kerjakan?” (Kanzul-Ummal jilid VII, hal 2024).

Bagaimana mungkin Dajjal tahu bahwa Nabi bangsa Arab telah muncul? Apakah Dajjal telah menerima wahyu? Sudah barang tentu tidak. Dan pula tak mungkin bahwa ini adalah perkara tekaan.

Kejadian-kejadian lain yang diceritakan dalam Hadits ini, semuanya menguatkan pendapat bahwa ini terjadi dalam ru’yah. Misalnya, siapakah yang mengikat tangan Dajjal pada lehernya? Siapakah yang mengikat kakinya dengan rantai? Bolehkah kami mengira bahwa Dajjal dilahirkan dalam keadaan demikian? Mengapa jassasah tidak melepas rantai Dajjal? Segala persoalan yang rumit ini hanya dapat dipecahkan apabila kami menganggap ceritera ini berasal dari ru’yah Tamim Dari.

Segala sesuatu yang diketahui oleh Nabi Suci yang berhubungan dengan masalah ini juga berlandaskan ru’yah. Allah tak pernah membawa beliau ke sebuah pulau, dan menyuruh beliau melihat Dajjal dengan mata-kepala sendiri. Sebaliknya, hanya melalui ru’yah sajalah, beliau melihat sifat-sifat Dajjal. Beliau menyajikan ru’yah Tamim Dari ini, sekadar untuk memperkuat apa yang diketahui oleh beliau dalam ru’yah sebagaimana beliau menceritakan juga impian para Sahabat lainnya. Hadits ini memberi petunjuk kepada kita, di mana tempat-tinggal Dajjal :

1. Ia bertinggal di sebuah pulau.

2. Letak pulau ini sejauh satu bulan pelayaran dari Syria.

Masih ada satu lagi yang orang dapat ketahui dari Hadits ini, yakni, bahwa pada zaman Nabi, Dajjal sudah ada, tetapi ia belum diizinkan keluar. Hal ini akan kami uraikan nanti dengan panjang-lebar.

Dua catatan tersebut di atas memberi petunjuk seterang-terangnya akan tempat-tinggal Dajjal. Sudah terang bahwa Eropah didiami pula oleh bangsa-bangsa lain, tetapi bangsa Inggeris mempunyai kekuasaan dan kebesaran yang tak pernah jatuh di tangan bangsa lain di benua itu. Itulah sebabnya mengapa benua Barat disebutkan secara khusus sebagai tempat-tinggal Dajjal.


TURUNNYA ISA IBNU MARYAM



Sebagaimana diketahui, bahwa BERIMAN terhadap HARI AKHIR merupakan

salah satu RUKUN IMAN dalam aqidah Ahlu Sunnah wal Jamaah.

Hari Akhir tiba dengan didahului tanda-tanda kecil dan besar. Adapun yang

tergolong tanda-tanda besar adalah: MUNCULNYA DAJJAL dan TURUNNYA

ISA Ibnu MARYAM.



Ada sebagian orang-orang (ulama lokal) seperti. Prof. Hamka, Quray Shihab,

Hj. Irene (mantan biarawati) yang tidak percaya akan turunnya Isa Ibnu Maryam

dan munculnya Dajjal.(lihat buku: Jangan Tunggu Nabi Isa Turun)

Hal ini dikarenakan, bahwa Hadits Abi Umamah al Rahili "sanadnya lemah", juga

(oleh Hj. Irene) dikatakan cerita "Dajjal dan turunnya Isa" hanya berasal dari
Bibel.



TETAPI seorang Mujaddid dan Ahli Hadits dunia, yaitu: Asy-Syaikh al-Allamah

al-Mujaddid Syaikhul Islam Muhammad Nasirudin Albani Rahimahullah,

telah menyatakan, bahwa, Hadits-Hadits tentang munculnya Dajjal dan turunnya

Isa Ibnu Maryam "setelah di takhrij dan tahqiq" adalah SHAHIH dan

MUTAWATIR (banyak yang meriwayatkan). (lihat, Nabi Isa vs Dajjal. Hal.33)




Kisah ini dikumpulkan hanya sebagian dari hadits-hadits dari sekian banyak

hadits-hadits yang mengkisahkan tentang Dajjal vs Nabi Isa.

Sumber: NABI ISA vs DAJJAL oleh: Ahli Hadits Syekh Albani, HURU-HARA HARI
KIAMAT oleh: Ibnu Katsir


(baca dengan sabar!)



Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:

Allah tidak pernah menurunkan ke bumi sejak penciptaan Adam hingga

tejadi hari kiamat, sebuah fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajal. Saya

telah mengatakan suatu perkataan yang belum pernah seorangpun

mengatakannya (dari nabi) sebelumku.Dia (Dajjal) itu dari golongan

manusia, dengan (ciri-ciri): rambut keriting, mata kiri buta, diatas mata

kanannya ada alis yang tebal, dan ia mampu menyembuhkan kebutaan, dan

penyakit belang-belang,



Dajjal keluar pada saat agama mulai melemah dan ilmu pengetahuan tidak

lagi di gubris. Ia akan tinggal dan berjalan dibumi selama 40 hari. Sehari

bagaikan setahun, setahun bagaikan sebulan, dan sehari bagaikan satu jumat.

Kemudian seluruh hari-harinya seperti harimu ini.



Ia mengajak manusia untuk mengikuti lalu diikuti, dan mengajak orang-

orang lalu ia membunuh mereka. Ia menampakkan dirinya pada mereka hal

seperti itu terjadi hingga ia mendatangi Madinah.



Maka nampaklah agama Allah dan diamalkan; agama Allah diikuti dan ia

(Dajjal) suka akan hal itu. Kemudian ia berkata setelah itu, "sesungguhnya

aku seorang nabi!" lalu bergetarlah semua yang berakal dan mereka pun

pergi meninggalkannya. Lalu ia tinggal setelah itu dan berkata, "Aku adalah

Allah!" maka matanya menjadi tertutup, telinganya terpotong dan tertulis

diantara kedua matanya kafir, yang terbaca oleh segenap mukmin yang

mampu menulis dan yang tidak mampu menulis.



Dia membawa fitnah (cobaan bagi manusia) yang besar. Dia

memerintahkan langit untuk menurunkan hujannya, maka turunlah hujan itu

dan disaksikan oleh orang-orang.



Ketika Dajjal muncul, seorang lelaki dari orang-orang yang beriman

mencarinya, maka ia bertemu dengan sekelompok dajjal-dajjal (kecil), lalu

mereka bertanya kepadanya, "Apa yang kamu cari?" Dia (lelaki itu)

menjawab, "saya mencari orang yang keluar!"

lalu mereka bertanya kepadanya (kembali), "Apakah kamu tidak

mempercayai tuhan kami?" Dia menjawab: "Tuhan kami tidaklah samar."

Lalu mereka membawanya ke hadapan Dajjal (terbesar). Ketika orang

beriman itu melihatnya, dia berkata, "Wahai sekalian mamusia, inilah dajjal

yang telah disebutkan oleh Rasulullah s.a.w.



Maka Dajjal segera menyuruh merebahkan tubuh orang beriman tersebut,

dan memerintahkan untuk mengupas kulit dan memukuli punggung dan

perutnya. Lalu Dajjal bertanya, "Apakah engkau masih tidak mempercayai

kami?" Dia menjawab, "Engkau adalah Dajjal si pendusta. Kemudian

diperintahkan supaya (mukmin tersebut) digergaji dari atas kepalanya hingga

kakinya menjadi dua bagian, lalu Dajjal tersebut berjalan ditengah dua

bagian badan yang telah tebelah dua.



Kemudian Dajjal memerintahkan kepadanya, "Bangunlah!" maka bangunlah

dan tegaklah dia. Kemudian Dajjal bertanya lagi, "Apakah kamu masih

belum percaya kepadaku?" dia menjawab, "Tidak berkurang pengetahuanku

tentang kamu, bahkan bertambah yakin." Kemudian orang beriman tersebut

berkata, "Wahai sekalian orang, dia (Dajjal) tidak dapat berbuat demikian

lagi kepada seorangpun (membunuh kembali mukmin tersebut).

Maka dia (Dajjal) berusaha untuk membunuh kembali orang beriman

tersebut. Tetapi Allah telah meletakkan diantara lehernya dan bagian

belakang orang itu sebuah tembaga, hingga tidak mampu disembelih.

(karenanya) kemudian dipeganglah tangan dan kaki orang (mukmin)

tersebut lalu dilemparkannya. Mereka menyangka ia dilemparkan ke dalam

neraka, padahal ia dilemparkan ke surga. Itulah manusia yang paling besar

kesaksiannya (mati syahid) di sisi Tuhan Rabbul 'Alamin.



Kemudian kaum muslimin lari kegunung Dukhan di Syam, lalu (Dajjal)

datang kepada mereka dan mengepungnya. Kepungan itu sangat hebat dan

sangat membuat mereka lelah.



Isa turun!



Ketika keadaan mereka seperti demikian keadaannya (genting), tiba-tiba

terdengar suara panggilan dari sudut bukit, "Wahai sekalian manusia, aku



mendatangkan untuk kalian pertolongan.



Lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, "Sesungguhnya



suara ini adalah suara laki-laki yang tidak pernah kelaparan."




Ibnu Maryam akan turun kepada umatnya (umat muhammad) diwaktu antara



adzan dan iqomah. Ia turun di menara putih di timur Damaskus antara dua



tempat. Ia menyandarkan kedua punggungnya pada sayap-sayap dua malaikat.


Lalu turunlah (hadirlah) Isa ibnu Maryam ketika shalat shubuh, dan



pemimpin (imam) mereka berkata kepadanya (Isa): "semoga Allah memberi



ketenangan; silahkan (Nabi Isa) maju untuk memipin shalat!" Lalu dia (Nabi



Isa) berkata: "Ummat ini adalah pemimpin (bagi) sebagian mereka kepada



yang lainnya!" Lalu pemimpin (Imam) mereka maju dan memimpin shalat.


Setalah menyelesaikan shalatnya, Isa mulai berperang, dan dia pergi kearah



Dajjal. Ketika ia (Dajjal) melihatnya (melihat Isa), dia (Dajjal) merasa



ketakutan (kemudian meleleh) sebagaimana timah meleleh, lalu dia (Isa)



meletakkan antara dua dadanya (Dajjal), lalu membunuhnya, dan dia (Isa)



juga memerangi para pengikut-pengikutnya. Pada saat itu tidak ada sesuatu


yang dapat melindungi salah satu diantara mereka (pengikut Dajjal), sampai



pohon akan berkata kepadanya: "Wahai orang beriman, ini orang kafir



(bersembunyi)!" dan batu juga berkata: Wahai orang beriman, ini orang


kafir!"



Kemudian nabi Isa a.s. menetap di bumi selama 40 tahun sebagai pemimpin



yang adil dan penengah yang jujur.


Sabda Nabi s.a.w.:



"Tidak ada antaraku dengannya (Isa) seorang nabi, dan sesungguhnya dia



akan turun. Jika kalian melihatnya maka percayailah, seorang laki-laki yang



kulitnya antara merah dan putih, pertengahan antara kedua warna tersebut,



seakan-akan kepalanya basah sekalipun tidak dikenai air.

Maka dia memerangi manusia demi islam, dia menghancurkan salib,


menbunuh babi, membebaskan pajak, dan Allah menghancurkan pada

zamannya itu semua agama kecuali Islam. Dia (Allah pada zaman itu)

membinasakan si pembohong (Dajjal) (sehingga akhirnya penduduk di muka
bumi ini merasa aman, sampai unta hitam bersusuhan dengan unta, singa

dengan sapi, serigala dengan kambing, anak kecil bermain dengan ular tapi

tidak membahayakannya.)



Nabi Isa a.s. menetap di bumi selama 40 tahun sebagai pemimpin yang adil



dan penengah yang jujur, kemudian dia wafat, maka orang-orang beriman
menshalatkannya.




Kedatangan Dajjal, Imam Al-Mahdi dan Nabi Isa AS



  1. Dajjal

    Dajjal adalah seorang manusia biasa, ia dinamakan demikian karena ia menutupi kebenaran dengan kebathilan atau dikarenakan ia menyembunyikan kekufurannya di hadapan manusia dengan kedustaan dan tipu dayanya terhadap mereka. Ada sejumlah hadits yang menjelaskan tentang sifat-sifat Dajjal

    Dalam Sahih Bukhori diriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW pernah memberikan khutbah di hadapan para sahabatnya, lalu beliau menyebutkan Dajjal.
    Beliau bersabda : “Aku benar-benar akan memperingatkan kalian tentang Dajjal. Tidak ada seorang nabi melainkan ia pernah memperingatkan kaumnya tentang masalah tersebut. Tetapi aku akan mengatakan kepada kalian suatu ucapan yang belum pernah dikatakan oleh seorang nabi pun sebelumku. Dia itu (Dajjal) picak (bermata sebelah) sedangkan Alloh tidaklah picak” (Sahih Jami’ shogir 3495/ Al-Bany)

    Dari Ibnu Umar RA. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: ” Ketika aku sedang tidur aku mengelilingi di Ka’bah?… (beliau menyebutkan bahwasanya ia melihat Nabi Isa bin Maryam, kemudian melihat Dajjal dan menyebutkan sifat-sifatnya). Ibnu Umar berkata: Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang besar tubuhnya, berwarna merah, rambutnya pendek, matanya picak, seakan-akan matanya itu buah anggur yang mengambang, Mereka berkata: “Ini adalah Dajjal, manusia yang paing menyerupainya adalah Ibnu Quthn seorang laki-laki dari Bani Khuza’ah (Sahih Bukhori 13/90 dan Muslim 2/237).

    Dari Nawwas bin Sam’an RA, ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda berkaitan sifat Dajjal: “Dia itu seorang pemuda, rambutnya pendek, matanya mengambang, seakan-akan aku menyerupakannya denga Abdul ‘izz bin Qathn” (Sahih Muslim 18/65)

    Dan ia dinamakan dengan Masihid Dajjal karena salah satu matanya, yaitu mata kanannya tertutup (picak). Ia akan keluar pada saat kaum muslimin sedang memiliki kekuatan besar dan keluarnya dia adalah untuk mengalahkan kekuatan tersebut.

    Hadits lainnya adalah hadits yang menjelaskan bahwa tertulis di antara dua matanya “Kaafir” atau “Kafara” sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW:
    “Sesungguhnya di antara kedua matanya tertulis kaafir” (HR Bukhori 13/91 dan Muslim 18/59)

    Keluarnya Dajjal merupakan salah satu tanda kiamat kubro. Sebelum Dajjal keluar, manusia diuji dengan kemarau dan kelaparan, serta tidak turunnya hujan dan matinya pepohonan.

    Hadits lainnya menjelaskan tentang Dajjal yang akan keluar dari arah timur tepatnya dari negri Khurosan atau Syihristaan. Kemudia ia akan mengembara ke seluruh penjuru bumi. Ia akan memasuki setiap negeri kecuali Makkah dan Madinah karena para malaikan menjaganya.

    Dari Abu Bakar ash-Shidiq RA ia berkata: Rasulullah SAW menceritakan kepada kami tentang Dajjal, beliau bersabda: “Dajjal akan keluar dari negeri sebelah timur yang disebut Khurosan” (Tirmidzy 6/495)

    Dari Fatimah bin Qais RA; Dajjal berkata: “Maka aku keluar dan aku menelusuri seluruh negeri, aku tidak meninggalkan suatu negeri kecuali aku telah tinggal di dalamnya selam 40 hari. Kecuali kota Makkah dan Madinah. Kedua kota tersebut diharamkan bagiku. Setiap kali aku akan memasuki salah satu dari keduanya. Seorang malaikat akan menghalangiku dengan pedang terhunus. Dan di setiap pelosok negeri tersebut ada malaikat yang menjaganya” (Shohih Muslim 18/83)

    Hadits lainnya menjelaskan diantara shifat Dajjal lainnya yaitu ia akan mengaku dirinya sebagai tuhan dan ia akan melakukan hal-hal yang aneh untuk membenarkan pengakuannya dan menarik orang-orang agar menjadi pengikutnya.

    Rasulullah SAW bersabda:
    “Barangsiapa yang mendengar tentang kedatangan Dajjal, hendaklah ia menjauhinya. Demi Alloh sesungguhnya seseorang akan mendatanginya dan ia menyangka bahwa dirinya seorang yang beriman, lalu ia mengikutinya yang dapat menimbulkan berbagai syubuhaat” (Sahih Jami’ shogir 6301/ Al-Bany)

    Dalam hadits lainnya dijelaskan bahwa Dajjal tersebut akan datang sambil membawa neraka dan surga. Surganya adalah neraka, dan nerakanya adalah surga, dan ia memiliki sungai yang penuh dengan air, gunung dari roti. Ia akan menyuruh langit untuk menurunkan hujan, maka hujan pun turun dan menyuruh bumi untuk menumbuhkan beraneka macam tumbuhan maka tumbuhlah tanaman tersebut. Dan ia akan menempuh perjalanan dengan cepat, secepat air hujan yang ditiup angin, dan keanehan-keanehan lainnya (HR Muslim 18/65-66)

    Dari Jabir bin Abdillah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Akan tetap ada dari umatku yang berjuang dalam haq dan eksis terus hingga hari kiamat. Kemudian Nabi Isa bin Maryam turun. Lalu pemimpin umat Islam saat itu berkata kepada Nabi Isa, ”Kemarilah dan jadilah imam dalam shalat kami”. Namun Nabi Isa menjawab, ”Tidak, kalian menjadi peminpin di antara kalian sendiri. Sebagai bentuk pemuliaan Allah atas umat ini”.

    Rasulullah SAW bersabda,”Nabi Isa masih tetap tinggal di bumi hingga terbunuhnya Dajjal selama 40 tahun, lalu Allah mewafatkannya dan dishalatkan jenazahnya oleh umat Islam. (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hiban, Al-Hakim dan dishahihkan oleh az-Zahabi)

    2. Imam Mahdi

    Ada banyak hadits yang menerangkan sosok Al-Mahdi itu dan merupakan kewajiban kita untuk mempercayainya sesuai dengan apa yang kita terima dari Rasulullah SAW, tanpa menafsirkan, mentakwilkan atau menolaknya.

    Al-Mahdi menurut hadits-hadits yang kita terima adalah sosok manusia yang Allah akan turunkan di akhir zaman, meski tidak ada riwayat yang memastikan kapan kejadian itu. Selain itu, dijelaskan bahwa beliau adalah merupakan ahli bait Rasulullah SAW.

    Untuk memastikan apakah dia benar Al-Mahdi yang dimaksud, ada ciri-ciri yang telah disebutkan, yang paling penting diantaranya adalah bahwa beliau akan mengisi bumi ini dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan kerusakan.

    Diantara hadits itu antara lain :

    Dari Ibnu Mas`ud ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Bila tidak kekal dunia ini kecuali sehari saja, maka Allah akan panjangkan hari itu hingga Dia mengutus seseorang dari aku atau dari ahli baitku, namanya sesuai dengan namaku dan nama ayahnya sesuai dengan nama ayahku. Dia akan memenuhi dunia dengan keadilan dan qisth sebagaimana dunia ini sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan al-Juur. (HR. At-Tirmizy dalam kitab Fitan dan haditsnya hasan shahih).

    Dijelaskan bahwa kedatangan Al-Mahdi ini sebelum turunnya Nabi Isa as. yang akan memberi petunjuk kepada banyak manusia dan menegakkan hujjah Allah SWT.

    Dari Ali bin Abi Tholib Ra ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: ” Al-Mahdi dari golongan kami, Ahlul Bait, Allah memperbaikinya dalam satu malam” ( (Musnad Ahmad 2/58 dan sunan Ibnu Majah 2/1367. Hadis ini ditashih oleh Al-Bani dalam Shohih Al-Jami’ Ash-Shogir 6/22)

    3. Nabi Isa

    Diantara tanda-tanda datangnya hari kiamat kubro adalah turnnya Nabi Isa as. Beliau akan menjadi muslimin atau bagian dari umat Islam, menghancurkan salib dan menghancurkan berhala. Karena risalah yang beliau bawa adalah risalah yang bersumber dari Allah juga.

    Namun turunnya beliau bukan sebagai nabi lagi karena setelah diangkatnya Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir, maka tidak ada lagi nabi yang turun ke bumi dengan membawa risalah dari langit.

    Karena itu Nabi Isa kedudukannya bukan sebagai Nabi lagi, tapi bagian dari umat Islam ini, berkitab suci Al-Quran, mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat menghadap ka’bah, puasa Ramadhan, berhaji ke Mekkah dan menjalankan syariat Islam yang kita terapkan saat itu.

    Semua keteragan itu kita dapatkan dari hadits-hatis Rasulullah yang sampai kepada kita, antara lain:

    Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Demi Yang jiwaku di tangan-Nya, Nyaris akan turun kepada kalian putera Maryam (Nabi Isa as) menjadi hakim yang adil, menghancurkan salib dan membunuh babi dan memungut jizyah dan memenuhi harta … (HR Muslim dalam kitab Iman bab turunnya Isa)

    Dari Jabir bin Abdillah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Akan tetap ada dari umatku yang berjuang dalam haq dan eksis terus hingga hari kiamat. Kemudian Nabi Isa bin Maryam turun. Lalu pemimpin umat Islam saat iu berkata kepada Nabi Isa,”Kemarilah dan jadilah imam dalam shalat kami”. Namun Nabi Isa menjawab,”Tidak, kalian menjadi peminpin di antara kalian sendiri . Sebagai bentuk pemuliaan Allah atas umat ini”.

    Rasulullah SAW bersabda,”Nabi Isa masih tetap tinggal di bumi hingga terbunuhnya Dajjal selama 40 tahun, lalu Allah mewafatkannya dan dishalatkan jenazahnya oleh umat Islam. (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hiban, Al-Hakim dan dishahihkan oleh az-Zahabi)

    Untuk lebih dalamnya pembahasan ini, silahkan merujuk pada kitab An-Nihayah karya Ibnu Katsir. Juga buku Asyrotus-Saa’ah (Tanda-tanda kiamat) karangan Yusuf bin Abdulloh bin Yusuf Al Wabil serta An-Nihayah Fil Fitan Wal malahim (fitnah dan huru hara) karya Ibnu Katsir.

Source: "Mukhtasyar Nihayah Al Bidayah"
oleh: Ibnu Katsir (Abu Fida' 'Imaduddin Isma'il bin Umar bin Katsir bin Dhau' bin Katsir Al Quraisy Ad Dimasyqi)
Judul Indonesia: "Huru-hara hari kiamat"

Assalamualaikum Warrohmatullohi Wabarokatuuh,

Shoimin Wash Shoimat Rohimakumulloh,

Sebagian tanda-tanda menjelang kiamat, sudahkah nampak hari ini?

1. PERLOMBAAN PEMBANGUNAN GEDUNG-GEDUNG DAN BANYAK TERJADI GEMPA BUMI

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah RA, dari Rasululullah SAW,
"Kiamat tidak akan terjadi sebelum manusia berlomba-lomba meninggikan gedung-gedung. Kiamat tidak akan terjadi sebelum ada dua golongan besar berperang hebat, padahal keyakinan keduanya sama. Kiamat tidak akan terjadi sebelum dicabutnya ilmu, banyak gempa (bumi), waktu (terasa) salin berdekatan, banyak huru-hara, dan banyak pembunuhan. Kiamat tidak akan terjadi sebelum munculnya dajjal-dajjal pendusta hampir tiga puluh orang banyaknya, masing-masing mengaku dirinya utusan Allah. Kiamat tidak akan terjadi sebelum ada seorang laki-laki melewati kuburan orang lain lalu berkata, "Alangkah baiknya andaikan aku menempati tempatmu." Kiamat tidak akan terjadi sebelum matahari terbit dari barat. Apabila ia telah terbit dan diketahui orang banyak, maka mereka pun beriman semuanya. Tapi waktu itu iman seseorang tidak berguna lagi bagi dirinya, yang sebelumnya tidak beriman, atau (belum) berbuat baik dalam masa imannya. Kiamat tidak akan terjadi sebelum harta
melimpah ruah di tengah kamu, sampai pemilik harta kebingungan, karena tidak ada orang yang mau menerima (sedekah) nya."

2. MENIPISNYA ILMU DAN MERAJALELANYA KEBODOHAN

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Anas RA, dari Rasululullah SAW,
"Sesungguhnya di antara syarat-syarat terjadinya kiamat ialah jika ilmu telah dicabut, kebodohan merajalela, perzinaan tersebar luas, khamer diminum, kaum lelaki berkurang, tinggal kaum wanita saja, sehingga lima puluh wanita menjadi tanggungan seorang lelaki."

3. MUNCULNYA RUWAIBIDHAH (ORANG BODOH YANG DIPERCAYA)

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dari Rasululullah SAW,
"Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh
tipu daya, di masa itu para pendusta dibenarkan
omongannya sedangkan orang-orang jujur didustakan, di
masa itu para pengkhianat dipercaya sedangkan orang
yang terpercaya justru tidak dipercaya, dan pada masa
itu muncul Ruwaibidlah, ditanyakan kepada beliau Saw
apa itu Ruwaibidlah? Rasul menjawab: Seorang yang
bodoh yang dipercaya berbicara tentang masalah
rakyat/publik. "

4. KEBODOHAN MANUSIA TENTANG SYARIAT AGAMA

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abdullah bin Amr RA, dari Rasululullah SAW,
"Kiamat tidak akan terjadi sebelum Allah mencabut syariatNya dari penduduk bumi, maka tinggallah orang-orang bodoh yang ada disana. Mereka tidak mengenal perkara makruf dan tidak mengingkari perkara mungkar."

5. LENYAPNYA TAUHIID

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Anas RA, dari Rasululullah SAW,
"Kiamat tidak akan terjadi sehingga di muka bumi tidak terdengar lagi ucapan, "La Ilaha Illalah" (Tiada Tuhan Selain Allah)."

6. MENURUT AL QURAN

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
QS Al Hajj 5 - 7
Dan demikian Kami mempertemukan dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya.
QS Al Kahfi : 21

7. ISLAM KEMBALI MENJADI ASING SEPERTI KETIKA BARU MUNCUL

Dalam sebuah hadist shahih dari Abdullah bi Mas'ud RA, dari Rasululullah SAW,
"Sesungguhnya Islam bermula merupakan sesuatu yang asing, dan akan kembali asing seperti semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing tersebut."

8. GAMBARAN MENGENAI DAHSYATNYA KIAMAT

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing) .
Dan terang benderanglah bumi (padang masyar) dengan cahaya (keadilan)Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan amal) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.
Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan.
QS Az Zumar : 68-70
Allah SWT menyuruh Isrofil meniup tiupan pertama kemudian terkejutlah segenap penghuni langit dan bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Ketika itu Allah Ta'ala menyuruh Isrofil memperpanjang tiupannya tanpa henti. Itulah yang difirmankan Allah SWT,
Tidaklah yang mereka tunggu melainkan hanya satu teriakan saja yang tidak ada baginya saat berselang .
QS Shad : 15
maka gunung-gunung pun berjalan bagai awan, lalu menjadi fatamorgana. Bumi bergoyang hebat, menggoyangkan penghuninya bagai perahu di laut lepas, dihempas ombak kian kemari. Penghuninya terombang-ambing bagai lampu yang digantung di arsy. Hati siapapun menjadi gemetar karenanya. Allah Subahahu Wa Ta'ala berfirman:
pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam,
tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.
Hati manusia pada waktu itu sangat takut,
QS An Nazi'at: 6-8

Bumi bergoyang hebat, menggoyangkan penghuninya. Wanita-wanita yang menyusui tidak peduli (terhadap anak yang disusuinya), wanita-wanita hamil menggugurkan kandungannya. Anak kecil beruban. Manusia berhamburan, lari ketakutan ke sana kemari karena terkejut, sedang para malaikat menghadang mereka lalu menghantam muka-muka mereka. Maka mereka pun berbalik lagi, lari terbirit-birit. Dan tidak ada seorang pun yang bisa melindungi mereka dari azab Allah, meskipun mereka saling memanggil minta pertolongan.

Ketika manusia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba bumi terbelah menjadi dua, (masing-masing bergeser) dari satu arah kearah yang lain. Lalu mereka melihat suatu kejadian amat dahsyat, yang tak pernah mereka melihat hal serupa sebelumnya. Dan hanya Allah saja yang tahu penderitaan dan kesengsaraan mereka saat itu. Dan hanya Allah saja yang tahu betapa penderitaan dan kesengsaraan mereka saat itu. Ketika mereka melihat ke langit, ternyata langit telah berubah menjadi cairan logam, kemudian terbelah. Maka berhamburanlah bintang-bintang yang ada disana, sedang matahari dan bulan tidak lagi bercahaya.
Abu Hurairah bertanya, "Siapakah yang dikecualikan Allah dalam firmanNya,
Dan hari ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah.
QS An Naml : 87
Rasulullah menjawab, "Mereka adalah para syuhada. Keterkejutan itu akan sampai kepada siapapun yang hidup. Dan para syuhada itu hidup disisi Allah dan mendapat rezeki. Namun Allah memelihara mereka dan memberi keamanan dari keterkejutan pada hari itu. Karena keterkejutan itu adalah azab Allah yang diperuntukkan kepada makhluk-makhlukNya yang jahat. Demikianlah mereka terus menerus didera azab. Kemudian Allah menyuruh Israfil meniup sangkakalanya dengan tiupan mematikan. Maka penghuni langit dan bumi pun mati semuanya, kecuali mereka yang dikehendaki Allah.
Lalu jin dan manusia pun dibangkitkan kembali dari kematiannya dan dikumpulkan kemudian berteriaklah Dia sekeras-kerasnya seraya berfirman, "Hai sekalian jin dan manusia, sesungguhnya Aku telah diam saja terhadap kamu sekalian sejak saat Aku menciptakan kamu sampai hari ini. (Selama itu) Aku mendengar perkataanmu dan melihat perbuatanmu. Maka, dengarlah Aku sekarang. Inilah semua perbuatanmu dan catatan-catatan amalmu, dibacakan kepadamu. Barangsiapa mendapatkan yang lain, jangan mencela selain dirinya sendiri."
Selanjutnya Allah Ta'ala menyuruh neraka Jahannam menjulurkan lehernya, maka keluarlah lehernya, menjulur tinggi-tinggi berwarna gelap, lalu Allah berfirman:
Dan : "Berpisahlah kamu pada hari ini (dari orang-orang mukmin), hai orang-orang yang berbuat jahat.
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu",
dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantaramu, Maka apakah kamu tidak memikirkan ?.
Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam .
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.
QS Yasin : 59 - 64

Maka saat itulah kebahagiaan yang besar bagi orang beriman dan beramal soleh sepanjang umurnya di dunia, tetapi bagi orang kafir, fasik dan munafik, hari itu merupakan puncak kemalangan mereka atas keduhakaan mereka sepanjang hidup di dunia.

Jazakumulloh khoiron katsiro

Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman
QS 51 : 55

Wassalamualaikum Warrohmatullohi Wabarokatuuh


DAJJAL, YA'JUJ DAN MA'JUJ
AN NAWAS BIN SAM'AN bercerita: "Pada suatu pagi Rasulullah SAW bercerita tentang Dajjal, maka belian merendahkan dan meninggikan suaranya, sehingga kami mengira bahawa Dajjal itu ada di antara kebun kurma. Dan ketika kami pergi ke kebun, Rasulullah mengerti bahawa kami akan mencari Dajjal, lalu beliau bertanya: Mengapakah kamu? Kami menjawab: Ya Rasulullah, tadi kau menceritakan Dajjal, dan kau naik turunkan suaramu, hingga kami mengira bahawa Dajjal telah berada di kebun korma. Lalu beliau bersabda: Selain Dajjal ada yang lebih saya khawatirkan atas kamu, jika Dajjal keluar sedang aku masih ada dj tengah-tengah kamu, maka akulah yang akan menghadapinya, sedang kalau saya telah mati, maka setiap orang dapat menghadapinya sendiri dan Allah akan melindungi setiap orang Islam sebagai ganti saya. Sesungguhnya Dajjal itu seorang pemuda yang kerinting rambutnya, matanya agak keluar, kalau saya dapat mengumpamakan sekarang hampir sama seperti Abdul Uzza bin Qothon, maka barang siapa yang mendapatinya, hendaklah ia bacakan padanya permulaan surah al-Kahfi. Dia akan keluar di antara Syam dan Iraq, dan akan mengacau ke kahan dan ke kiri.

"Wahai hamba Allah tabahlah kamu! Lalu kami bertanya: Berapa lama ia tinggal di bumi?' Nabi SAW menjawab: "40 hari sehari sama dengan setahun, sehari sama dengan sebulan, sehari sama dengan sam minggu dan hall lainnya sama dengan hari-hari biasa." Kami bertanya:"Ya Rasulullah, sehari yang sama dengan setahun itu, apakah kami cukup solat satu bari pada waktu itu?"

Nabi SAW menj awab: "Tidak, kira-kirakan sendiri." Kami bertanya: "Bagaimana kecekapannya?' Beliau menjawab: "Seperti awan yang didorong angin, lalu dia pergi mendatangi satu kaum untuk, mengajak mereka, maka mereka percaya kepadanya, lalu ia memerintah, maka langit menurunkan hujan, bumi jadi subur dan para pengembala kembali dengan tamak yang banyak, gemuk-gemuk dan banyak susunya.

Kemudian dia pergi pada kaum yang lain untuk mengajak mereka, tetapi mereka menolak semua keterangannya, lalu iapun pergi, tiba-tiba daerah mereka menjadi kering dan lenyap kekayaan mereka,

Kemudian dia melalui tempat yang kosong seraya berkata: Wahai tempat keluarkanlah perbendaharaanmu! Maka keluarlah perbendaharaannya bagaikan Raja Tamon yang dihantar oleh anak buahnya. Lalu dia memanggil seorang pemuda lantas dipenggal dengan pedang dan badannya dipotong menjadi dua, Lalu dilemparkan sejauh sasaran. Kemudian dipanggilnya kembali, maka datanglah pemuda itu dengan muka berseri-seri sambil tertawa,

Ketika demikian keadaan Dajjal, lalu Allah menurunkan Nabi Isa bin Maxyam pada menara putih disebelah timur Damsyik berada di antara dua sayap Malaikat~ apabila ia menundukkan kepalanya, maka mengalir bagaikan butir mutiara, tiada seorang kafir mendapat bau nafasnya melainkan ia mati seketika itu, sedang bau nafasnya sampai diujung pandangannya,

Kemudian ia (Nabi Isa as.) mengejar Dajjal hingga bertemu di Bah Lurid, lalu ia membunuhnya. Lalu Nabi Isa as. pergi kepada kaum yang telah dipelihara Allah dari gangguan Dajjal dan mengusap muka mereka sambil menceritakan kepada mereka tentang kedudukan mereka di dalam syurga, ketika dalam keadaan demikian tiba-tiba Allah mewahyukan kepada Nabi Isa: "Aku telah mengeluarkan makhluk yang tiada seorang pun dapat memerangi mereka, maka bawalah hamba-Ku berlindung di bukit Thur." Lalu Allah mengirim Ya'juj dan Ma'juj dari segala penjuru, yang pertama dari mereka melalui danau Thobariah dan meminum semua airnya, hingga barisan yang terakhir berkata: "Dulu di sini ada air."

Nabi Isa bersama pengikutya dikepung oleh mereka, hingga kepala sapi bagi salah seorang pengikut Nabi Isa lebih berharga daripada wang 100 dinar bagi kamu hari ini, lalu Nabi Isa dan pegikumya berdo'a, kepada Allah Taala.

Kemudian Allah mengirim penyakit kepada Ya'juj dan Ma'juj, sehingga pagi-pagi mereka telah mati, lalu Nabi Isa dan pengikutnya turun dari bukit, maka tidak ada sejengkal tanahpun dari bumi ini melainkan penuh dengan bangkai mereka yang berbau busuk.

Kemudian Nabi Isa dan pengikumya berdo'a kepada Allah, maka Allah mengirim burung sebesar leher unta untuk mengangkut bangkai-bangkai itu dan membuangnya ke tempat yang telah dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah menurunkan hujan lebat, hingga menaiki rumah untuk membersihkan bumi dan menjadikan bumi bagaikan lumpur yang licin. lalu diperintahkan kepada bumi:

Tumbuhkanlah buah-buhanmu dan keluarkanlah semua barakahmu, sehingga orang-orang cukup makan satu buah delima dan dapat bemaung dengan kulitnya, susu juga diberi berkah, sehingga satu unta cukup untuk beberapa kelompok bangsa dan satu lembu cukup untuk beberapa kelompok orang. Ketika mereka dalam keadaan yang demikian tiba-tiba Allah mengirimm angin yang sejuk lalu masuk dari bawah ketiak mereka dan mencabuti roh setiap orang Mukmin dan Muslim, hingga yang tinggal di dunia hanyalah orang-orang jahat, bersetubuh di tengah jalan bagaikan himar, maka pada mereka nanti itulah hari dibangkitkan.


SAI BABA DAN DAJJAL
saibaba 1saibaba 2



Salah satu tanda akhir yang akhir-akhir ini cukup menyedot
perhatian adalah kehadiran seorang bernama Sai Baba, dia lahir dan
tinggal di Desa Nilayam Puthaparti, wilayah timur Khurasan, tepatnya
India Selatan.

Rasulullah saw bersabda kepada kami, Dajjal akan keluar dari
bumi ini dibagian timur bernama Khurasan (Jamiu at Tirmidzi).


Abû Hurayrah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda:"Hari Kiamat tidak akan datang hingga 30 Dajal (pendusta) muncul, mereka semua berdusta tentang Allah dan Rasul-Nya. "


Bisa jadi Sai Baba ini adalah salah satu dari 30 dajal-dajal kecil yang akan membuka jalan bagi munculnya al-Masîh al-Dajjâl (Dajjal nantinya akan berperang dengan imam mahdi dan di bunuh oleh nabi Isa as).







Laki-laki ini memiliki kemampuan menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang lumpuh dan buta, bahkan mampu menurunkan hujan dan mengeluarkan tepung dari tangannya. Ia juga mampu berjalan melintasi belahan bumi dalam sekejap, menciptakan patung emas, merubah besi menjadi emas, dan banyak lagi berbagai fitnah yang ditunjukkan oleh Sai Baba kepada ribuan orang - bahkan - jutaan yang datang dari berbagai suku bangsa dan agama. Saat ini laki-laki ini sudah memiliki puluhan juta pengikut..



Maka sudah saatnya bagi setiap muslim untuk mengetahui masalah ini, agar dirinya tidak menjadi korban berikutnya dari fitnah Sai Baba ini.


"Dajjal adalah seorang laki-laki yang gemuk, berkulit merah dan berambut keriting..." (HR.Bukhari dan Muslim)


"Diawal kemunculannya, Dajjal berkata, Aku adalah nabi, padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata, Aku adalah Rabb kalian, padahal kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati (HR.Ibnu Majah)


Antara DAJJAL dan SAI BABA

1) Dajjal seorang laki yang berpostur pendek, gempal, berambut kribo, berkaki bengkok (agak pengkor). Sai Baba seorang yang berpostur pendek dan berambut kribo.


2) Dajjal memiliki mata yang buta. Sai Baba pernah mengalami kebutaan di waktu muda kemudian sembuh kembali.


3) Dajjal datang dan bersama ada gunung roti dan sungai air. Sai Baba memiliki kemampuan mengeluarkan vibhuti (tepung suci) dari udara melalui tangannya.


4) Dajjal memiliki kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan depat dan kecepatannya seperti hujan badai atau secepat awan yang ditiup angin kencang. Sai Baba memiliki kemampuan berjalan menjelajahi bumi dalam hitungan kejapan mata.


5) Dajjal mengikuti pengikut yang sangat banyak, bahkan di akhir nanti banyak manusia yang berangan-angan untuk berjumpa dengan Dajjal. Sai Baba memiliki pengikut yang jumlahnya puluhan juta manusia dari berbagai macam suku, bangsa, negara dan agama.


6) Dajjal akan muncul dengan mengaku sebagai orang bijak/ baik, sehingga banyak sekali orang yang tertarik untuk mengikutinya. Sai Baba mengaku seabgai orang yang bijak yang membawa misi perdamaian, cinta kasih menghapuskan segala persengketaan dengan bijaksana.


7) Dajjal akan muncul dan sebagai nabi. Sai Baba memposisikan dirinya sebagai nabi kepada pengikut2nya.


dirol.gif Dajjal akang menggunakan nama Al-Masih. Sai Baba mengaku akan menjelma sebagai Isa Al-Masih setelah tahun 2020.


9) Dajjal akan mengaku sebagai Tuhan. Sai Baba mengklaim bahwa dirinya adalah Tuhan penguasa alam semesta.



10) Dajjal akan mendakwahkan agama Allah. Dalam banyak majelis darshanya Sai Baba banyak berbicara tentang Islam, Al-Qur'an dan keharusan untuk memahaminya.


11) Dajjal mampu menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang sakit. Sai Baba memiliki kemampuan menghidupkan orang mati juga menyembuhkan penyakit kanker.


12) Dajjal dapat menurunkan hujan. Sai Baba memiliki kemampuan menurunkan hujan dan mendatangkan air untuk irigasi (di NTT sedang di bangun proyek Sai Baba untuk pengairan di daerah yang kering).


13) Dajjal bisa mengeluarkan perbendaharaan (perhiasan dan harta) dari bangunan yang roboh, lalu perbendaharaan itu akan mengikuti ratunya. Sai Baba mampu menciptakan patung emas, kalung emas, injil mini dan berbagai bentuk medalai berlafadz ALLAH dalam sekejap.


14) Dajjal akan membunuh seseorang dan menghidupkannya kembali. Sai Baba bisa menghidupkan orang yang sudah meninggal dunia.


15) Dajjal bisa berpindah raga dan tempat dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sai Baba bisa berpindah dari satu jasad ke jasad lainnya yang merupakan bentuk reinkarnasi dirinya.


16) Dajjal bisa membesarkan tubuhnya. Sai Baba memliki kemampuan berjalan di udara dan membuat kemukjizatan pada sebuh pesawat terbang.


17) Dajjal biasa keluar masuk pasar dan makanan. Sai Baba juga manusia biasa yang makan dan minum sebagaimana manusia lainnya, ia juga bisa berjalan ke pasar, rumah sakit, proyek irigasi dan tempat lain yang biasa dikunjungi manusia.


18) Dajjal bisa memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tumbuh2an dan air. Sai baba bisa mengeluarkan air dengan hentakan kakinya.


19) Dajjal tidak memliki anak. Sai Baba mandul, ia tidak beranak dan tidak berkeluarga (tidak menikah).


20) Dajjal memimpin orang yahudi. Sai Baba memiliki misi menyebarkan teologi zionis.


21) Dajjal muncul di pertikaian. Sai Baba mengklaim bahwa ia datang dari masa banyak pertikaian dan persengketaan, dan kedatangannya untuk menegakkan kebenaran dan membinasakan kejahatan


Wahai kaum muslimin, apa lagi yang kita tunggu, marilah segera kita kembali kepada Allah dan rasulnya.


"Jika salah seorang diantara kalian telah menyelesaikan bacaan tasyahhud akhirnya, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat hal. Hendaknya ia berkata : 'Ya Allah, aku memohon perlindungan pada Mu dari siksa Neraka Jahannam, adzabkubur, fitnah (cobaan) hidup dan mati serta dari keburukan fitnah Dajjal."


Lelaki Seperti Wanita Dan Wanita Seperti Lelaki
Tanda-tanda Dajjal lain lagi yang dihuraikan dalam Hadits ialah bahawa wanita akan seperti lelaki, dan lelaki akan seperti wanita. Seperempat abad yang lalu, hal ini masih sukar dimengerti. Akan tetapi sekarang ramalan ini terjadi sungguh-sungguh, yakni bahawa wanita memakai cara-cara kaum lelaki, misalnya memotong rambut, memakai seluar dan sebagainya, sedangkan kaum lelaki memakai cara-cara kaum wanita, misalnya berambut panjang, memakai bedak, kalung, gelang dan sebagainya. Perubahan dalam hal kelakuan dan kebiasaan ini begitu jauh, hingga kadang-kadang sukar dibezakan antara wanita dan lelaki.
Sabda Nabi SAW:  "Wanita akan nampak seperti lelaki dan lelaki akan nampak seperti wanita, ini terjadi sungguh-sungguh

Dajjal Dan Anak Yang Tidak Sah
Hubungan bebas yang tidak sah dan melebihi batas antara lelaki dan wanita, menyebabkan kejalangan, dan menyebabkan bertambahnya anak-anak yang tidak sah (anak-anak zina), dan ini adalah ciri khas kota-kota besar di Eropah dan Amerika. Dalam ru'yah Nabi Suci melihat hubungan sex yang tidak sah yang membuntuti materialisme:
"Awas! Sebahagian besar kawan dan pengikut Dajjal adalah kaum Yahudi dan anak-anak yang tidak sah."
Sejumlah besar anak-anak zina ini dilindungi oleh undang-undang yang mengesahkan anak-anak itu. Misalnya, seorang wanita mengandung kerana hubungan yang tidak sah, akan tetapi sebelum bayi lahir, mereka melangsungkan pemikahan, maka bayi itu dianggap sah. Sampai-sampai undang-undang itu begitu remeh, hingga apabila lelaki dan wanita yang berbuat maksiat melangsungkan perkahwinan di sembarang waktu, maka anak-anak yang dilahirkan sebelum perkahwinan, semuanya dianggap sah.
Akan tetapi walaupun undang-undang itu remeh sekali, namun di kota-kota Eropah (dan Amerika), masih terdapat banyak anak-anak yang tidak sah, sekalipun ditinjau dari undang-undang yang remeh ini. Bahkan anak-anak yang lahir dalam keadaan perang, diberi julukan sebagai "anak pahlawan". Jika orang mahu meninjau betapa merajalela pergaulan bebas antara lelaki dan wanita di Eropah dan Amerika, orang dapat meramalkan bahawa tak lama lagi penduduk daerah ini akan berpaling dari jalan benar dan kembali kepada kehidupan biadab bagaikan binatang, sepanjang mengenai hubungan sex antara lelaki dan wanita.

Kawan-Kawan Dajjal Hidup Senang & Musuh-Mush Dajjal Hidup Sengsara
Sudah terang bahawa memeluk agama Dajjal adalah cara yang sebaik-baiknya untuk menghormati dan bersahabat dengan Dajjal. Hadits yang menerangkan bahawa pengikut-pengikut Dajjal akan senang hidupnya, ini berlaku pula bagi orang-orang yang bersumpah setia kepadanya. Ambillah misalnya keadaan di lndia. Orang-orang yang sebelum masuk Kristian termasuk golongan rakyat yang hidup sengsara, kini mereka menjadi orang-orang kaya dan berkedudukan tinggi.
Kekayaan yang diambil dari segala penjuru dunia dan ditumpuk di Eropah dan Amerika; jika ini akan diambil sedikit untuk negara-negara lain di dunia; maka pertama-tama, bahagian itu dibahagikan kepada negara-negara Timur yang menganut agama Dajjal dengan memberikari kepada mereka gaji-gaji yang memuaskan. Alangkah benarnya gambaran Hadits tentang hal ini:
"Ia (Dajjal) akan membawa gunung-roti, semua orang menderita kesukaran, kecuali orang-orang yang mengikutinya".
Sungguh benar bahawa jaminan yang terbaik bagi keamanan ekonomi sekarang ini ialah memeluk agama Kristian. Orang-orang yang tak mahu mengambil jalan ini dan tak mahu hidup rukun dengan mereka, pasti akan mengalami kehidupan yang sukar dan sengsara. Alangkah benarnya gambaran yang diberikan oleh Nabi SAW:
"Barang siapa mengikuti Dajjal, ia akan diberi makan, akan tetapi ia dijadikan kafir" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2104).
Lepas dari orang-orang yang sepenuhnya menganut agama Dajjal, ada pula orang yang bermain-mata dan mengambil muka dengan Dajjal, hanya kerana mengejar wang semata-mata. Inilah golongan manusia yang dituju oleh Hadits berikut ini :
"Kami bersahabat dengan Dajjal, sekalipun kami tahu bahawa ia kafir. Kami bersahabat dengan Dajjal agar kami dapat makan dari Persediaannya."
Inilah hamba-hamba perut yang menari-nari menurut irama Dajjal. mereka mengerjakan hal-hal yang bertentangan dengan agama, bangsa dan negara, hanya kerana sesuap nasi. Tujuan Dajjal memberi makan orang-orang ini ialah agar mereka menjadi orang yang tak beragama, sekalipun Dajjal tak berhasil memasukkan mereka dalam agamanya; setidak-tidaknya Dajjal berhasil menjadikan mereka acuh-tak acuh terhadap agama mereka sendiri. Jika tidak demikian, apakah tujuan missi Kristian dan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi? Sebenarnya sistem pendidikan yang diberikan kepada anak-anak kita, itu hanya bertujuan untuk memisahkan mereka dari agama dan Allah. Dan apakah yang dijadikan daya-penarik pendidikan ini? Tiada lain hanyalah diberinya mereka hak untuk mendapatkan pekerjaan, jadi kembali lagi kepada persoalan perut dan roti.


Dajjal Mengeluarkan Kekayaan Bumi
Dalam Hadits diterangkan bahawa kekayaan bumi akan mengikuti Dajjal. Ini mengisyaratkan penemuan orang-orang Eropah akan kekayaan bumi yang terpendam. Di mana ada kekayaan bumi yang terpendam, baik yang berupa emas, perak, besi, batubara, minyak dan bahan-bahan mineral, pasti diketemukan oleh orang-orang Eropah.
Semua kekayaan itu, baik di Barat mahupun di Timur, diusahakan oleh orang-orang Eropah. Setelah dikeluarkan dari perut bumi, bahan-bahan itu dibuat barang--barang yang oleh bangsa Eropa digunakan untuk menjajah bangsa lain di dunia. Selain itu mereka mengusahakan daerah padang pasir yang tandus dijadikan daerah yang subur dengan memberinya saluran air.
Singkatnya, semua kekayaan bumi baik yang berupa mineral mahupun hasil tanaman, dikuasai oleh bangsa-bangsa Eropa. Semua kekayaan mengikuti Dajjal, dan keuntungan bangsa-bangsa Eropah semakin bertambah, sedangkan bangsa-bangsa lain di dunia hanya dijadikan buruh mereka untuk menghasilkan bahan-bahan mentah guna kepentingan industri mereka.
Sejumlah besar emas dan kekayaan dunia baik di India, di Afrika dan negara-negara Timur, semuanya dikuras habis untuk ditompok di Eropah dan Amerika. Alangkah hebatnya ru'yah Nabi SAW tiga belas abad yang lampau tentang keadaan yang kita alami sekarang ini. Alangkah baiknya jika ru'yah itu diberitahukan kepada orang-orang yang disesatkan oleh kekayaan, kemewahan dan kekuasaan bangsa--bangsa Eropah, hingga  bertekuk lutut di hadapan mereka. Hendaklah mereka suka merenungkan ketajaman penglihatan rohani Nabi SAW yang beberapa ratus tahun sebelumnya, dapat melihat gambaran dunia sekarang ini dengan segala perinciannya sehingga beliau mampu memberi gambaran yang jelas kepada bangsa Arab ketika itu
Surga Dan Neraka Dajjal
Menurut Hadits, tanda Dajjal yang paling besar adalah bahawa ia akan membawa syurga dan neraka. Apa yang pertama kali harus diingat sehubungan dengan ini ialah, apabila dalam suatu Hadits, kata-kata jannah dan nar dipakai untuk menunjukkan syurga dan neraka Dajjal, maka di lain Hadits, syurga dan neraka Dajjal itu dinyatakan dengan kata-kata lain. Misalnya, sebagai pengganti kata-kata syurga dan neraka Dajjal, digunakanlah kata-kata ma' (air) dan nar (api); dan di lain Hadits digunakan kata-kata nahar (sungai) dan nar (api). Lalu di lain Hadits digunakan kata-kata dua sungai, sungai air dan sungai api.
Kemudian ada Hadits lagi yang menerangkan, bahawa Dajjal akan membawa "Gunung roti dan sungai air". Bahkan ada Hadits lagi yang sebagai pengganti kata-kata syurga dan neraka Dajjal, digunakan kata-kata "dua gunung; yang satu penuh dengan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan dan air, sedang yang lain, penuh dengan api dan asap.
Dari uraian tersebut, terang sekali bahawa kata jannah dan nar tidaklah bererti Syurga dan Neraka yang sesungguhnya; demikian pula kata-kata sungai, api , asap, gunung roti, dll, janganlah diertikan secara harfiyah. Semuanya itu adalah kata ibarat; misalnya kata jannah, ini mengibaratkan melimpahnya persediaan bahan-makanan, kesenangan dan kemewahan, sedang kata nar mengibaratkan kurangnya bahan -makanan dan kesenangan hidup. Adapun maksud sebenarnya ialah, barangsiapa mengikuti Dajjal, ia akan hidup mewah, dan barang siapa menentangnya, ia tak akan mempunyai persediaan bahan-makanan.
Bandingkanlah keadaan kehidupan dua bangsa, iaitu bangsa-bangsa Islam yang hidup serba kekurangan, dan bangsa-bangsa Nasrani yang hidup serba mewah; dan inilah yang dimaksud dengan syurga dan neraka Dajjal. Kata-kata syurga dan neraka tidaklah bererti bahawa Dajjal benar-benar membawa syurga dan neraka seperti pedagang membawa barang dagangannya. Namun  yang sebenarnya dimaksud ialah bahwa Dajjal akan menguasai syurga dan neraka sebagaimana diterangkan dalam Hadits berikut ini:
"Sungai dan buah-buahan dunia akan tunduk kepadanya".
Inilah erti yang sebenarnya dari kata-kata itu, yakni bahawa segala macam persediaan yang mendatangkan kesenangan, kemewahan dan kenikmatan hidup di dunia, semuanya dikuasai oleh Dajjal. Dan inilah yang disebut syurga Dajjal bagi orang yang picik pandangannya; akan tetapi sebenarnya, ini semua disebut neraka, kerana siapa saja yang tenggelam dalam kesenangan hidup seperti berdansa, bersenang--senang, bersukaria, melihat theater, bioskop, pergaulan bebas antara lelaki dan wanita, minum, berjudi, melacur, pasti tidak ingat kepada Allah.
Akibatnya jiwanya menjadi rosak; dan inilah neraka yang sebenarnya; dan sekalipun tidak terlihat oleh mata jasmani, tetapi di Akhirat akan nampak dengan terang. Sebaliknya apa yang disebut neraka Dajjal yang berupa kehidupan yang tidak diliputi oleh kesenangan duniawi, adalah Syurga yang sebenarnya, kerana semakin orang tidak tenggelam dalam kesenangan duniawi, semakin besar pulalah keuntungan rohaninya, sehingga ia dapat terus meningkat sampai mencapai hubungan dengan Allah. Jadi syurga Dajjal itu terdiri dari kesenangan jasmani, yang diperolehi dengan mengorbankan kehidupan rohani. Barang siapa tenggelam dalam hidup senang, ia akan kehilangan kesenangan di zaman yang akan datang.


Mengapa Dajjal Tidak Disebut Dalam Al-Qur'an
Mungkin orang akan bertanya, jika sekiranya Dajjal dan Ya'juj wa-Ma'juj adalah dua sebutan yang berlainan untuk menamakan satu bangsa, mengapa Al-Qur'an hanya menyebutkan nama Ya'juj wa--Ma'juj saja, dan tak sekali-kali menyebutkan nama Dajjal? Sebabnya ialah bahawa kata Dajjal, sebagaimana kami terangkan di atas, ertinya "pembohong" atau "penipu", dan tak seorangpun suka disebut pembohong atau penipu, walaupun ia benar-benar seorang pembohong atau penipu yang ulung.
Sebaliknya, oleh kerana Ya'juj wa-Ma'juj itu nama suatu bangsa, maka tak seorangpun akan merasa keberatan memakai nama itu. Bahkan sebenarnya, bangsa Inggeris sendiri telah memasang patung Ya'juj wa-Ma'juj di depan Guildhall di London. Inilah sebabnya mengapa Al-Qur'an hanya menggunakan nama Ya'juj wa-Ma'juj, dan tak menggunakan nama Dajjal yang ertinya pembohong. Sebaliknya, kitab-kitab Hadits menggunakan kata Dajjal, kerana nama Dajjal atau Anti Christ, dan ramalan-ramalan yang berhubungan dengan ini, disebutkan dalam Kitab Suci yang sudah-sudah. Oleh kerana itu, perlu sekali dijelaskan bagaimana terpenuhinya ramalan-ramalan itu.
Selain itu, kata Dajjal hanya menunjukkan satu aspek persoalan, yakni, kebohongan dan penipuan yang dilakukan oleh bangsa itu, baik mengenai urusan agama, mahupun mengenai urusan duniawi. Akan tetapi terlepas dari sifat-sifatnya yang buruk, ada pula segi kebaikannya.
Dipandang dari segi duniawi, kesejahteraan material mereka harus dipandang sebagai segi kebaikan mereka. Itulah sebabnya mengapa dalam Hadits digambarkan, bahawa mata Dajjal yang hanya satu, iaitu mata duniawi; gemerlap bagaikan bintang. Al-Our'an juga menerangkan keahlian mereka dalam membuat barang-barang. Jadi julukan Dajjal hanyalah sebahagian dari gambaran bangsa itu.
Dalam Al-Qur'an, bangsa-bangsa Kristian disebut "para penghuni Gua dan inskripsi" (18:9). Gambaran ini menggambarkan dua aspek sejarah agama Kristian. "Para penghuni Gua" merupakan gambaran yang tepat bagi kaum Kristian dalam permulaan sejarah mereka kerana pada waktu itu ciri khas mereka yang paling menonjol ialah hidup dalam biara. Mereka meninggalkan sama sekali urusan duniawi untuk mengabdikan sepenuhnya dalam urusan agama. Dengan perkataan lain, mereka membuang dunia guna kepentingan agama.
Akan tetapi pada zaman akhir, mereka digambarkan sebagai "Bangsa Inskripsi (ar-raqimi)". Kata raqmun ertinya barang yang ditulis. Kata ini khusus digunakan bagi harga yang ditulis pada barang-barang dagangan, seperti pakaian dan sebagainya. Gambaran ini mengandungi erti penyerapan mereka yang amat dalam, dalam urusan duniawi, fakta ini diuraikan dalam Al-Qur'an sbb: "Orang-orang yang usahanya menderita rugi dalam kehidupan dunia ini" (18:104).
Jadi, bangsa Kristian yang pada permulaan sejarah mereka membuang dunia untuk kepentingan agama, tetapi pada zaman akhir, mereka membuang agama untuk kepentingan dunia; oleh sebab itu, mereka dikatakan dalam Al-Qur'an sebagai "salah satu petanda Kami yang mengagumkan" (18:9). Sabda Al-Qur'an tersebut di atas adalah gambaran yang tepat tentang kecondongan mereka kepada kebendaan. Oleh kerana dalam urusan duniawi, mereka lebih maju dari bangsa-bangsa lain, maka bangsa lain itu mengikuti mereka secara membuta-tuli, kerana terpikat oleh keuntungan-keuntungan duniawi yang dijamin oleh mereka.
Jadi, bangsa-bangsa Kristian menyesatkan bangsa-bangsa lain di dunia, bukan saja dengan pengertian yang salah tentang Putera Allah dan Penebusan dosa, melainkan pula dengan cita-cita mengejar-ngejar kebendaan secara membuta-tuli, dengan mengabaikan sama sekali nilai-nilai hidup yang lebih tinggi. Oleh kerana itu, dalam Hadits, mereka diberi nama Dajjal, atau penipu ulung.


k.a.f.i.r (tanda pada DAJJAL) dgn C.F.R




texetexe marrs

Seorang bekas Pegawai Kanan Tentera Laut Amerika, iaitu Texe Marrs telah membuat suatu kajian mengenai hadith Rasulullah SAW yang berikut;

1. Dari Annas
رضي الله عنه, berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم :

ألا إنه أعور وإن ربكم ليس بأعور وإن بين عينيه مكتب كافر فيه

…Ketahuilah sesungguhnya dia (Dajjal) buta sebelah sedangkan Rabb kalian tidak buta.Dan sesungguhnya diantara kedua matanya tertulis KAFIR.(HR.Bukhari)
2. Dalam riwayat lain disebutkan :

ثم تهجاها (ك ف ر) يقروه كل مسلم

“…Kemudian mengejanya (Kaf , Fa , Ra) semua Muslim dapat membacanya.”(HR.Muslim dalam shahihnya kitab Fitan (18/59-SyarhImam Nawawi)

Menurut kajian Marrs, KAFIR yang dimaksudkan Rasulullah adalah suatu simbolik dan perlu diteliti dengan mendalam. Marrs berpendapat KAFIR yang dimaksudkan adalah pertubuhan CFR yang diasaskan pada 1921 di Washington, Amerika Syarikat. Marrs juga amat yakin dengan kajiannya kerana dia juga adalah bekas pegawai kanan tentera Amerika dan telah melihat pelbagai perancangan-perancangan rahsia kerajaan Amerika. cfr
logo pertubuhan CFR


Marrs telah membuat soal-selidik dalam webnya dengan meletakkan soalan berkenaan Dajjal ini seperti berikut:
15. In the Islamic religion the antichrist is said to be a one-eyed lying false Christ with what letters marked on his forehead?
A. D-E-V-I-L B. C.F.R. C. J-E-S-U-S D. M-O-S-E-S
Jawapannya : B

Berikut adalah keserasian huruf Kaf…Faa..Ra… dengan CFR.

Kaaf (Arab) = C (Inggeris) - dalam Inggeris konsonan “C” berbunyi seperti “K” apabila dibaca

Faa (Arab) = F (Inggeris) - vokal huruf Faa sama dengan Inggeris huruf ‘F’

Raa (Arab) = R (Inggeris) - vokal huruf ‘Raa’ sama dengan vokal Inggeris huruf ‘R’

Maka, KaFiR = CFR
Mengapa CFR dan Apakah CFR itu ?
richard(Gambar) Richard N. Haas, Presiden CFR, berbangsa Yahudi


CFR adalah singkatan daripada Council on Foreign Relationship yang beribu pejabat di Washington, Amerika Syarikat. Pertubuhan CFR ditubuhkan pada 1921 iaitu selepas Perang Dunia Pertama. Pertubuhan ini adalah pertubuhan NGO orang-orang Yahudi terbesar yang berselindung disebalik matlamat kebajikan masyarakat.

Apa yang menyebabkan Texe Marrs mengatakan CFR adalah tanda Dajjal (antichrist)? Marrs amat yakin dengan kajiannya kerana semua ahli-ahli CFR adalah terdiri daripada presiden-presiden Amerika sejak 1920-an hingga sekarang. Selain itu, ia juga dianggotai oleh billionaire-bllionaire berbangsa Yahudi seperti Rockefeller dan Rotschild.

Semenjak penubuhan CFR pada 1921, dilihat dasar luar Amerika mula berubah. Antaranya ialah menyokong penubuhan negara Israel, membantu perpindahan masyarakat Yahudi ke Israel, penindasan Palestin, perang dunia kedua dan sebagainya.

Hatta, PBB juga ditubuhkan oleh ahli-ahli CFR yang berjawatan penting dalam kementerian eksekutif di Amerika. Dan perkara yang paling disyaki ialah sebelum berlakunya sesuatu peperangan ahli-ahli CFR akan bermesyuarat secara sulit di hotel-hotel terkemuka milik orang-orang Yahudi. Perkara ini dapat dilihat pada beberapa hari sebelum tercetusnya Perang Iran-Iraq, Perang Teluk 1991, Perang Afghanistan, Perang Iraq dan terbaru ialah perang menentang Iran yang sedang di rancang.

CFR disyaki sebagai bayangan kepada pertubuhan Illuminati. Untuk mengkaburi mata masyarakat, CFR berkempen mempamerkan sifat kebajikannya terhadap isu-isu antarabangsa. Perkara-perkara ini, anda boleh baca di laman web rasminya iaitu www.cfr.org . Di laman ini anda akan melihat bagaimana artikel-artikel politik yang mengelirukan maklumatnya. Anda juga akan melihat bagaimana terdapat 2 orang Islam yang menganggotai CFR sebagai Manager Director iaitu Fouad Ajami dan Farid Zakaria. Kedua-duanya penyokong penuh Amerika semasa berperang dengan Iraq dan mereka juga individu yang menulis artikel-artikel menghasut orang Arab menyokong dasar luar Amerika.

Menurut Myron Fagon dalam bukunya yang bertajuk “Pawn In The Game”, matlamat akhir CFR ialah One World Government. Matlamat ini semakin tercapai apabila tertubuhnya PBB selepas perang dunia ke-2. Jika diteliti betul-betul, PBB sebenarnya dikuasai oleh Majlis Keselamatan yang dianggotai 7 negara kuasa nuklear termasuk Jepun.

Mesyuarat Majlis Keselamatan pula tidak dihadiri oleh Presiden setiap negara tetapi dihadiri oleh Menteri-Menteri Luar Negeri (Foreign Minister) untuk memutuskan sesuatu perkara. Dan yang paling membimbangkan sekarang ialah semua menteri-menteri luar negeri itu adalah ahli bagi CFR sekarang ini.

Dan amat logik sekiranya Iran tidak dibenarkan mempunyai nuklear, kerana ia akan mengimbang kuasa dunia Islam dan Barat. Iran tak mungkin diambil sebagai ahli Majlis KEselamatan kerana ia akan menganggu matlamat CFR yakni Dajjal.

Kaedah akhir CFR melalui ahli-ahli Majlis Keselamatan PBB ialah, para ahli-ahli majlis akan mencadangkan kepada dunia melalui suatu persidangan tentang perlunya semua kerajaan disatukan. Tujuannya supaya tidak lagi berlaku perbalahan antara dunia barat dan dunia Islam. Jika cadangan ini benar-benar muncul, agak anda siapakah yang akan dilantik menjadi Presiden Besar mengetuai semua kerajaan-kerajaan dunia nanti ?

Sejauh Mana Penguasaan CFR terhadap Negara Dunia?

Untuk menguasai dunia, CFR harus mempunyai ahli-ahli dikalangan negara Islam untuk membantu mencapai matlamat One World Government yang dibentuk pada 1784 di Perancis. Caranya ialah menubuhkan suatu lagi NGO yang dianggotai hanya oleh menteri-menteri dan billionaire-billionaire. Pertubuhan itu ialah Trilateral Commission (www.trilateral.org).

Ahli-ahli TC adalah terhad dan tidak boleh dianggotai oleh semua orang. Ianya diasaskan oleh orang yang sama iaitu David Rockefeller 1973. Anggota TC meliputi semua korporat seluruh dunia, antaranya ialah Presiden Bank Dunia, Presiden Toyota, Presiden Panasonic, Presiden Fuji Xerox, bekas Penasihat Politik Presiden Indonesia (mungkin sebelum Bambang Susilo dan termasuk 2 orang Tan Sri dari Malaysia berstatus billionaire.
kobaogata
(Kiri) Yotaro Kobayashi, Presiden Fuji Xerox, (Kanan) Shiguro Ogata, Gabenor Bank Jepun

Pendedahan Maklumat Sulit CFR dan Trilateral Commission

Masyarakat barat dikurniakan Allah sifat suka mengkaji dan menyelidik, dan sekarang ini terdapat beratus-ratus laman web yang mendedahkan gerakan sulit tajaan Dajjal iaitu CFR, Trilateral, Bilderberg, Skull and Bones, New World Order, Illuminati dan sebagainya. Salah seorang rakyat Amerika yang terkenal Alex Jones (pengarah filem) mendedahkan banyak maklumat tentang gerakan Yahudi di Amerika. Pendedahannya di luar batasan yang dibenarkan sehingga ia ditahan oleh pihak berkuasa Amerika. Lihat video-video klipnya di www.infowars.com .

Kesimpulannya, adakah pertubuhan-pertubuhan ini ditubuhkan secara kebetulan? mengapa setiap pengasas pertubuhan ini adalah dari keluarga yang sama iaitu cucu-cicit Rotschild dan Rockefeller? Jika anda peminat setia buku Muhammad Isa Dawud, anda pasti jumpa jawapannya dalam bukunya yang bertajuk “Dajjal Akan Muncul Dari Kerajaan Jin di Segitiga Bermuda”.

wallahu’alam…